Perjalanan Spiritual yang Menakjubkan (1): Umrah, Membasuh Jiwa yang Kering

Perjalanan Spiritual yang Menakjubkan (1): Umrah, Membasuh Jiwa yang Kering

ILustrasi umrah bisa membasuh jiwa yang kering.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dari Masjid Quba, selanjutnya ziarah ke Masjid Qiblatain (masjid dua kiblat), ke kebun kurma, ke khandaq, dan lain sebagainya. Kebun kurma adalah salah satu destinasi wisata yang menarik minat para jamaah. 

Di sana para jamaah tidak hanya dapat membeli oleh-oleh kurma dari berbagai jenis, tetapi juga suvenir lainnya yang tak kalah menarik. Salah satu bonusnya, di kebun kurma itu para jamaah dari Indonesia yang kangen makan bakso bisa makan bakso. Rasanya, kata para jamaah yang sempat membeli bakso, luar biasa lezat.

 

Panggilan Allah

Berbahagialah seseorang yang menyediakan waktu khusus dan mendapat kesempatan untuk memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci. Menjadi tamu-tamu istimewa Allah SWT (dhuyufurrahman) dengan menunaikan ibadah umrah dan/atau haji. 

Dengan demikian, setelah umrah, jiwa manusia menjadi lebih segar dan tenang seperti setelah mendapat servis secara spiritual. 

Banyak hal yang kami pelajari selama melaksanakan ibadah umrah. Di Tanah Suci, kami terus melatih kesabaran dan membangun keikhlasan yang benar-benar tulus. 

Kami menyadari tidak mungkin kami bisa melaksanakan ibadah umrah jika hati kita masih penuh rasa dengki, iri, dan pikiran-pikiran yang tidak baik. 

Kami sadar umrah menuntut kita untuk melepaskan semua hal yang negatif agar kita dapat mendekatkan diri kepada Rasulullah dan Allah SWT.

Semoga umrah yang telah kami laksanakan menjadi umrah yang mabrur (diterima) dan memberikan dampak positif secara sosial dalam melangsungkan kehidupan sampai pada suatu titik yang ditakdirkan oleh Allah SWT. 

Kami juga berdoa semoga suatu saat dapat berkunjung kembali ke Tanah Suci. (*)


Muhammad Turhan Yani, direktur LPPM Universitas Negeri Surabaya-Dok Pribadi-

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: