Surabaya Darurat Kasus Kekerasan dan Pelecehan Anak

Surabaya Darurat Kasus Kekerasan dan Pelecehan Anak

Anak-anak berhak bahagia dan tidak pantas mendapatkan kekerasan. -Moch Sahirol Layeli-

"Ada yang sudah tinggal sejak SMP dan sekarang sudah mau lulus SMA," imbuhnya. 

Ida menyebut, selama ini memang sudah banyak program pencegahan yang dilakukan pihaknya. Namun, masih saja kurang. Sehingga akan dilakukan penguatan dengan penambahan materi sangat penting, namun malah terlupakan. Selama ini, sosialisasi hanya berkutat pada pola asuh yang baik dan mencegah kekerasan anak dan remaja.

"Kami akan memberikan materi tambahan kaitan dampak hukum yang terjadi apabila melakukan kekerasan. Selama ini memang belum kami lakukan sosialisasi berkaitan dampak hukumnya," jelasnya. 

BACA JUGA:Penanganan Ayah Cabuli Anak Balita di Sidoarjo Jalan di Tempat

BACA JUGA:Siswi SMP di Surabaya Dicabuli 4 orang yang Tinggal Serumah

Sementara dari segi anggaran, Ida mengatakan sudah cukup. Apalagi banyak program dibantu pihak universitas dengan menerjunkan ratusan mahasiswa untuk penguatan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Setidaknya ada 16 perguruan tinggi yang digandeng Pemkot Surabaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: