Social Entrepreneurship sebagai Salah Satu Penggerak SDGs di Pedesaan (2): Belajar dari Pokdarwis Desa Panyuran

Social Entrepreneurship sebagai Salah Satu Penggerak SDGs di Pedesaan (2): Belajar dari Pokdarwis Desa Panyuran

Keberhasilan pengembangan Pantai Kelapa yang diprakarsai masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Panyuran. Inilah salah satu kewirausahaan sosial dalam pariwisata yang menjalankan fungsi secara hibrida.-Pokdarwis-

HARIAN DISWAY - Social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial sebagai salah satu penggerak SDGs di pedesaan membahas tentang kontribusi Social entrepreneurship di pedesaan. Ada contoh bagaimana peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam menggerakkannya.

Seperti dikatakan para ahli bahwa social entrepereneurhip memberikan dukungan dan kontribusi terhadap SDGs di pedesaan. Seperti yang dilakukan Pokdarwis dalam membungun wisata Pantai Kelapa.

Wisata yang terletak di Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban itu mendapatkan penghargaan antara lain dari Pemerintah Kabupaten Tuban sebagai wisata unggulan dengan jumlah pengunjung terbanyak dengan kategori wisata alam pada 2019.

BACA JUGA: Social Entrepreneurship sebagai Salah Satu Penggerak SDGs di Pedesaan (1): Demi Mencapai Tujuan Global

Berikutnya sebagai The Best Innovation Tuban pada 2020 dengan meraih predikat terbaik dalam lomba inovasi Pesona Pantai Kelapa dengan pengelolaan wisata berbasis masyarakat untuk kesejahteraan warga desa. Pada 2023, wisata Pantai Kelapa menjadi yang terbaik dalam kategori wisata alam buatan dengan pengelola kelompok masyarakat. 

Telah dicontohkan bagaimana keberhasilan pengembangan Pantai Kelapa yang diprakarsai masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Panyuran. Sebagai salah satu kewirausahaan sosial dalam pariwisata yang berhasil menjalankan fungsi secara hibrida.

Menurut ketua Pokdarwis Muhasan, pada awalnya mereka khawatir dengan pohon kelapa di pinggir pantai yang terus ditebang untuk pembenihan benur. Sedangkan pohon kelapa di pinggir pantai menjadi satu-satunya yang masih bergerombol di sepanjang pantai utara Jawa hingga Surabaya. 

Menurut Muhasan, sebagian besar lahan di wisata Pantai Kelapa adalah milik pengusaha benur yang berasal dari Tuban maupun luar Tuban. Jika lahan tersebut dijadikan tempat pembibitan benih, maka pohon kelapa akan terus ditebang.

Sejak 2015 hingga 2017, Muhasan mengajak warga desa yang tergabung dalam Pokdarwis untuk bergotong royong membersihkan Pantai Kelapa. Saat itu, kondisinya masih kumuh. Banyak sampah dan semak-semak. Mereka ingin menjaga kondisi alam dengan pohon kelapa agar tidak hanya untuk tempat pembenihan benur. 

Keinginan Pokdarwis ini diamini oleh sebagian besar warga Desa Panyuran. Mereka sepakat untuk menjadikan pantai itu sebagai destinasi wisata bernama Pantai Kelapa di atas lahan yang biasa digunakan untuk pembenihan benur.
Indahnya Pantai Kelapa di Tuban yang kini telah berkembang dan memberikan manfaat kepada masyarakat lokal dan pemerintah daerah. Dampaknya terhadap masyarakat lokal dapat mendukung SDGs di pedesaan. --

Meskipun mulanya terjadi pro dan kontra di kalangan warga desa karena ada yang pesimistis dengan kondisi pantai yang kumuh, tapi Pokdarwis tetap aktif menyuarakan pendapatnya secara intens di Desa Panyuran selama kurang lebih dua tahun. 

Setiap hari anggota dan pengurus yang tergabung dalam Pokdarwis kerja bakti membersihkan pantai. Mereka biasanya bekerja pulang kerja pukul 19.30 hingga 24.00. Mereka tidak dibayar karena memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai pemerintah dan swasta.

Kerja bakti yang dilakukan selama kurang lebih 12 bulan itu tentu menghadapi banyak hambatan. Awalnya ada 50 warga Desa Panyuran yang ikut serta kerja bakti. Namun, jumlahnya semakin berkurang. Seiring berjalannya waktu hingga hanya tersisa 11 hingga 20 warga desa yang membantu pengabdian masyarakat.

Setelah kawasan Pantai Kelapa bersih, pada 2018 Pokdarwis membuka destinasi wisata dengan tiket masuk Rp 3 ribu. Dalam perjalanannya pengunjung wisata Pantai Kelapa semakin banyak dan tiket masuk dinaikkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: