Adakah Binatang di Kota?

Adakah Binatang di Kota?

Ilustrasi binatang di Kota Surabaya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

JUDUL di atas tentu bukan sekadar sarkasme, melainkan memang sebuah realitas yang sering kali terlewat begitu saja oleh kita yang terbiasa tinggal dan hidup di kota selama ini. 

Bagi kita, kota seolah tak lebih dari sebuah tempat yang nyaman, tenang, dan bersih. Kesan itulah yang rupanya juga sempat terlintas dalam benak pikiran seorang kawan yang kebetulan berkunjung ke Kota Surabaya beberapa pekan yang lalu. 

Bahkan, tanpa sadar keluar celetukan yang menyebutkan bahwa Kota Surabaya ini ”bersih”. Saking bersihnya, hampir-hampir dia tidak sekali pun menemukan atau menjumpai binatang seperti anjing, sapi, kambing, atau yang lainnya yang berkeliaran di jalanan. 

Bagi dia, hal itu sangat aneh dan unik lantaran Kota Surabaya adalah kota besar, dan umumnya, menurut pengalamannya selama ini, kerap dengan mudah menjumpai keberadaan serta kehadiran binatang di sudut-sudut kota besar. 

Cerita kawan saya di atas mungkin sedikit aneh bagi kita yang selama ini jarang sekali menemukan binatang yang hadir di tengah kota. 

Tentu saja itu tidak hanya berlaku bagi Kota Surabaya, tetapi juga kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Semarang, serta kota-kota besar lainnya di Indonesia. 

Sangat berbeda seumpama kita berada di beberapa kota besar di belahan benua lainnya. 

Sebut saja India atau beberapa kota di Asia Tenggara. Keberadaan atau kehadiran binatang di tengah kota seakan sudah menjadi hal yang biasa, bahkan tampak jika masyarakatnya seolah tak acuh dengan keberadaan para binatang itu. 

Tak jarang malah sengaja membiarkannya berkeliaran. Mulai sapi, monyet (kera), anjing, kucing, babi, hingga burung gagak seolah menjadi pemandangan keseharian yang biasa di kota, dan tak tampak sekali pun dari masyarakat kota yang terganggu dengan keberadaannya.

 

KASUS PADA RUANG KOTA INDONESIA  

Jikalau menilik dalam perkembangan kota-kota di Indonesia, keberadaan binatang memang hanya menjadi bagian kecil dari sekian isu yang tidak atau belum pernah menjadi objek utama dalam menjelaskan mengenai kota. 

Kalaupun ada, hanya binatang atau hewan yang dianggap berguna dan membantu kepentingan manusia atau masyarakat kota. Misalnya, kuda, sapi, kambing, dan kerbau. 

Itu pula yang menjadi alasan mengapa binatang-binatang di atas kerap kali tampak disebut dalam banyak laporan maupun sumber sejarah di Indonesia, sebut saja yang pernah menjadi tulisan dari Martine Bawergen, ”Gouden Hoorns: De Geschiedenis van de veehouderij op Java, 1850-2000”. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: