OECD Buka Peluang Indonesia Jadi Anggota, Bantu Untuk Keluar dari Middle Income Trap

OECD Buka Peluang Indonesia Jadi Anggota, Bantu Untuk Keluar dari Middle Income Trap

Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) dengan Mathias Cormann (Sekretaris Jenderal OECD)--ekon.go.id

HARIAN DISWAY - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah memutuskan untuk membuka pembicaraan aksesi dengan Indonesia pada Rabu, 20 Februari 2024.

Diskusi ini akan membuka peluang Indonesia untuk masuk menjadi anggota organisasi kerjasama ekonomi dunia beranggotakan 38 negara tersebut. 

Sejauh ini, Indonesia hanya menjadi negara anggota tidak tetap bersama Brazil dan beberapa negara Amerika Selatan lainnya.

Diskusi aksesi dibuka setelah beberapa lama Indonesia memasukkan proposal keanggotaan dan nota intensi yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann atas arahan yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Keputusan tersebut merupakan hasil penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.

BACA JUGA:Ekonomi Global Fluktuatif, Jokowi Peringatkan Pelaku Jasa Keuangan untuk Tetap Waspada

Langkah untuk memulai pembahasan mengenai aksesi juga merupakan hasil dari peningkatan partisipasi dan kolaborasi Indonesia sebagai salah satu negara mitra utama OECD sejak tahun 2007.

Hingga kini, OECD telah berperan menjadi mitra strategis Pemerintah dalam menciptakan kebijakan nasional yang progresif dan globally accepted.

“Keputusan Anggota OECD hari ini adalah sesuatu yang bersejarah. Pengajuan dari Indonesia adalah yang pertama di Asia Tenggara, salah satu kawasan dengan pertumbuhan paling dinamis di dunia.” ungkap Sekjen Cormann.

Dalam diskusi aksesi, OECD berharap dapat memberikan dukungan kepada Indonesia dalam meneruskan upaya reformasi guna mencapai tujuan menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita setidaknya USD 30.300 pada tahun 2045.

BACA JUGA:Nasionalisme Ekonomi untuk Indonesia Maju 2045

“Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia adalah pemain global yang signifikan, memberikan kepemimpinan yang penting di kawasan ini dan sekitarnya,” lanjut Cormann.

Keterlibatan Indonesia dalam proses aksesi tersebut diharapkan juga akan membantu memperkuat relevansi dan dampak global OECD.

Disamping itu, Menko Airlangga juga berharap proses aksesi dapat menjadi katalisator untuk mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: