Lebih dari 3 Tahun Beroperasi, Teman Bus Bantu Hemat 30 hingga 70 Persen Biaya Transportasi Masyarakat di 10 Kota Besar

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Sejak diluncurkan awal tahun 2020, program layanan transportasi perkotaaan dengan skema buy the service Teman Bus semakin diminati masyarakat. 

Program ini diluncurkan pada awal tahun 2020 dengan skema pemerintah mendelegasikan layanan pada pihak swasta sebagai operator layanan. Skema ini lazim disebut Buy The Service (BTS) atau Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman (Teman Bus).

Berdasarkan hasil survei Ditjen Perhubungan Darat pada pelanggan Teman Bus di 10 Kota, sebagian besar masyarakat merasakan adanya penghematan biaya transportasi per bulan sebesar 30 - 70 persen.

Masyarakat menikmati fasilitas teman bus Bali untuk antar jemput ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar-Kemenhub-

Hal itu menunjukkan kehadiran Teman Bus berkontribusi pada penghematan biaya transportasi masyarakat, terlebih lagi dengan adanya pemberlakuan integrasi tarif layanan Buy The Service.

BACA JUGA:Tambah Transportasi Publik di Surabaya, Komisi C Minta Anggaran Rp 100 Miliar

Selain itu, dari hasil survei tersebut juga diperoleh data tingkat shifting pelanggan Teman Bus yang sebelumnya sebagai pengguna sepeda motor, yaitu sebanyak 72 persen.

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Suharto menyampaikan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang beralih dari sepeda motor ke Teman Bus pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 61 persen.

"Tingkat shifting yang di atas 70 persen untuk kendaraan roda dua ini menandakan peningkatan minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Kami berharap dengan adanya Teman Bus dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan juga kemacetan di kota-kota besar," ungkap Suharto di Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024.

BACA JUGA:Menhub Bertemu Wamen Transportasi Korsel, Bahas Upaya Penyelesaaian Feasibility Study dan Pembiayaan LRT Bali

Di samping itu, Ia menambahkan untuk kendaraan roda empat juga terjadi peningkatan tingkat shifting pengguna Teman Bus, dari yang sebelumnya 5 persen pada tahun 2022 menjadi 23 persen pada 2023.(*)

 

 

Sumber: