Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (12): Celurit Simbol Tulang Rusuk

Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (12): Celurit Simbol Tulang Rusuk

Carok dan pergeseran nilai di Madura (12): Celurit simbol tulang rusuk. Celurit kerap digunakan untuk carok. Terdapat teknik khusus untuk memakainya, serta teknik untuk berduel.-Julian Romadhon-

Sedangkan jika posisi cekungan celurit di belakang, ujung tajamnya di depan, maka sasarannya adalah dada atau perut. "Ujung tajam itu memberi irisan yang dalam pada tubuh lawan," ungkapnya.

Terdapat berbagai jenis senjata yang menyerupai celurit di Madura. Salah satunya adalah selaban. Yakni semacam pedang yang memiliki dua lekukan seperti gelombang, dan ujungnya runcing. Gagang senjata selaban pun cukup panjang.


Carok dan pergeseran nilai di Madura (12): Celurit simbol tulang rusuk. Jenis senjata calo' montor yang digunakan untuk carok. Bukan hanya celurit, carok bisa menggunakan berbagai senjata tajam.-Julian Romadhon-

Ada pula senjata calo' montor. Seperti selaban, tapi gagangnya pendek. Lekukannya pun sederhana. Tak berkelok-kelok sedemikian rupa. "Kalau seperti golok, namanya todhi' pangabesan. Duel carok juga bisa menggunakan senjata tersebut," ujar sekretaris Perguruan Pencak Silat (PPS) Joko Tole, Madura, itu.

Tak diketahui secara pasti sejak kapan masyarakat Madura menggunakan celurit. Justru celurit populer pertama kali dalam kisah perjuangan Sakera di Pasuruan. Saat itu Sakera melawan kesewenang-wenangan pemerintah Kolonial Belanda menggunakan celurit. Ia juga menggunakan monteng. Yakni senjata berukuran besar.

Sedangkan pada masa Raden Segoro hingga Banyak Wide, saat Madura berada dalam kekuasaan Singhasari-Majapahit, senjata celurit belum ada. Tidak ada prasasti atau dokumen sejarah era Hindu-Buddha terkait celurit. Yang ada adalah senjata tempur seperti pedang, keris, cambuk, tombak, dan panah.

Bahkan saat Fatahillah menyerbu Batavia dengan dibantu pasukan Madura, para petempur menggunakan senjata keris. "Maka, bisa jadi celurit baru dikenal oleh masyarakat Madura sejak abad 17-18," ungkapnya.

BACA JUGA:Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (8): Istri Landasan Kematian


Carok dan pergeseran nilai di Madura (12): Celurit simbol tulang rusuk. Hidrochin Sabarudin menunjukkan selaban. Yakni senjata tajam khas Madura. Senjata itu dulu kerap digunakan untuk carok.-Julian Romadhon-

Diwawancarai di tempat terpisah, penyair Madura KH D Zawawi Imron menyebut bahwa celurit berbentuk seperti tanda tanya. "Itu mencerminkan keingintahuan masyarakat Madura yang tinggi. Selalu ingin tahu, selalu ingin belajar, dan pantang menyerah sampai mereka menemukan jawaban," ujarnya.

Namun, dari berbagai sumber, terdapat pemaknaan terkait celurit. Senjata itu dibuat menyerupai tulang rusuk manusia. Maka penggunaannya pada laki-laki, selalu diselipkan di pinggang bagian kiri. Kegunaannya pun sebagai upaya menegakkan harga diri. Juga menjaga istri, yang dalam ajaran agama Islam adalah tulang rusuk laki-laki.

Kini sebagian besar masyarakat Madura masih menyimpan celurit di rumah masing-masing. Dengan tujuan untuk menjaga diri dari hal-hal tidak diinginkan. Tapi budaya nyekep di kalangan masyarakat masih ada. Meski telah sangat jarang. Sebab, kesadaran hukum telah meningkat. (Guruh Dimas Nugraha)

BACA JUGA: Carok dan Pergeseran Nilai di Madura (11): Tak Nyekep, Sok Berani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: