Pemprov Jatim Beri Santunan Rp 750 Juta kepada Keluarga 75 Petugas Pemilu yang Gugur

Pemprov Jatim Beri Santunan Rp 750 Juta kepada Keluarga 75 Petugas Pemilu yang Gugur

PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono saat memberikan sambutan di acara Rakortekrenbang Nasional 2024 di Hotel Vasa Surabaya, Senin, 26 Februari 2024.-Humas Pemprov Jatim -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemilihan umum 2024 telah selesai. Namun, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban petugas yang gugur. Tercatat ada 75 orang yang dinyatakan meninggal dunia saat atau pasca-bertugas di hari coblosan, 14 Februari 2024 lalu.

Mereka berasal dari berbagai unsur. Yaitu 60 orang dari unsur Komisi Pemilihan Umum (KPU), 9 orang dari unsur Badan Pengawas Pemilu, 2 orang sebagai saksi, 2 orang warga, 1 orang petugas pemantau pelaksana pemilu, dan 1 orang dari petugas keamanan.

BACA JUGA: KPU Jatim Akan Beri Santunan Rp 46 Juta Kepada Keluarga Korban KPPS

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan keluarga yang ditinggalkan akan mendapat santunan. Hal itu dikatakan PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam Rakortekrenbang Nasional 2024 di Hotel Vasa Surabaya, Senin, 26 Februari.

Diketahui, bantuan berasal dari anggaran belanja tidak terduga (BTT). "Jumlahnya Rp 10 juta per orang sesuai Peraturan Gubernur (Pergub)," terang Adhy. Maka dari itu, total santunan yang diberikan Pemprov Jatim sebesar Rp 750 juta. 

Dalam acara Rakortekrenbang Nasional 2024, santunan diserahkan secara simbolis oleh Pemprov Jatim kepada empat orang ahli waris petugas pemilu yang meninggal. 

BACA JUGA: Ketua KPPS di Surabaya Meninggal Usai Tak Sadarkan Diri Dua Hari

Selain itu, diserahkan pula santunan BPJS Rp 42 Juta oleh Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyono. Didampingi Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro. Santunan BPJS diberikan kepada 10 orang (petugas Bawaslu, KPU, dan pekerja rentan).

Adhy menyebut santunan yang diberikan sebagai wujud apresiasi Pemprov Jatim atas jasa para petugas untuk mengawal pesta demokrasi kita. "Ini juga rasa duka kami. Semoga bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ucap eks staf kementerian sosial itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: