Serangan DBD di Musim Pancaroba, IDI Peringatkan Pentingnya Peran Masyarakat

Serangan DBD di Musim Pancaroba, IDI Peringatkan Pentingnya Peran Masyarakat

Data Inovasi Program Penanggulangan Dengue di Indonesia Tahun 1968-2024. -Kementerian Kesehatan-Kementerian Kesehatan

HARIAN DISWAY - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Mohammad Adib Khumaidi, mengatakan peran masyarakat dan lingkungan sangat penting, sebagai bagian dari upaya mengatasi tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada akhir-akhir ini.

Hal itu ia paparkan saat mengikuti seminar media PB IDI yang diselenggarakan secara daring, pada Selasa, 27 Februari 2024.

Sebelumnya, Adib menyatakan telah mendapat peringatan potensi kasus DBD dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Sudah ada warning dari BMKG terkait dengan probability tentunya kasus demam berdarah pada saat ini,” ujar Adib. 

BACA JUGA: Risiko Penyebaran DBD Meningkat Selama Musim Pancaroba, Berikut Penjelasan Ahli

Berdasarkan kasus DBD beberapa tahun kebelakang, Adib menjelaskan bahwa kasus DBD terjadi bersamaan dengan musim pancaroba yang terjadi di paro awal tahun. 

Ketua Umum PB IDI itu pun memprediksi periode risiko DBD tertinggi tahun 2024 ini bakal ada di bulan Maret dan April. Berdasarkan data dengue di Indonesia tahun 1968-2024 Kementerian Kesehatan, hingga minggu ketujuh tahun 2024, telah ditemukan 10.665 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 89 kasus.

Lebih lanjut, Adib menerangkan soal upaya preventif dan promotif dalam penanganan kasus DBD saat ini. Menurutnya, upaya menyiapkan masyarakat dalam segi edukasi dan partisipasi sangatlah penting.

BACA JUGA: Pelepasan Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia Untuk Melawan Penyebaran Demam Berdarah, Seberapa Luas Penyebaran DBD di Indonesia?

“Upaya preventif menyiapkan masyarakat, termasuk mengedukasi masyarakat terkait dengan lingkungan, mulai menggerakkan partisipasi masyarakat untuk kerja bakti bersama-sama membersihkan selokan agar tidak ada air yang tergenang,” papar Adib. 

Selain itu, ia juga sarankan upaya 3M, yakni menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air serta mendaur ulang barang, yang menjadi potensi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, pembawa virus DBD. (Isro Nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: