CEO ALS Accounting, Tax, and Management Albertinus Poedjianto, SE., Ak., CA., BKP., ACPA: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

CEO ALS Accounting, Tax, and Management Albertinus Poedjianto, SE., Ak., CA., BKP., ACPA: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

CEO ALS Accounting, Tax, and Management Albertinus Poedjianto, SE., Ak., CA., BKP., ACPA: mou shi zai ren, cheng shi zai tian. -HARIAN DISWAY-

HARIAN DISWAY - Anda mungkin juga pernah menjumpai orang yang berleha-leha saja, tapi dengan percaya diri berkata, "Kalau Tuhan menakdirkan saya menjadi orang kaya, saya tetap akan kaya sekalipun tidak bekerja. Saya mau kerja keras bagaimanapun, kalau Tuhan menggariskan saya menjadi orang melarat, tetap akan melarat sekalipun kerja sampai sekarat".

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Kalimantan Utara, Arkas Viddy: Shi Hui Wu Nian, Shou En Mo Wang

Mereka lantas menamakan laku demikian sebagai tawakal: berpasrah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Padahal, alkisah, tatkala Kanjeng Nabi Muhammad masih hidup, pernah suatu waktu beliau mendapati orang yang hendak membiarkan begitu saja untanya demi cepat-cepat menunaikan ibadah.

Ia berkeyakinan, jika Tuhan menghendaki untanya tidak kabur, tetap tidak akan kabur sekalipun tidak diikat. Pun sebaliknya; jika Tuhan menghendaki untanya kabur, tetap akan kabur sekalipun diikat. 

Rasulullah lantas menegurnya, "Ikat dulu untamu, baru bertawakal" (i'qilhaa watawakkal). Dalam artian, usaha harus dilakukan sungguh-sungguh terlebih dahulu sebelum memasrahkan bagaimana hasil akhirnya kepada Yang Mahakuasa. Sebagaimana motto yang dipegang teguh oleh CEO ALS Accounting, Tax, and Management

Albertinus Poedjianto, SE., Ak., CA., BKP., ACPA. "Do the best, let God do the rest," katanya engagement partner ALS yang bergerak dalam bidang perpajakan dan akuntansi,

Zhuge Liang yang ahli strategi handal pun berkomentar serupa, ketika strategi yang disusunnya tidak membuahkan hasil seperti yang diprediksikan. Anda yang pernah membaca roman masyhur Sam Kok (三国演义) pasti tahu strategi Zhuge Liang untuk mengepung dan membumihanguskan musuhnya di dalam hutan dengan panah berapi. 

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dr. Hermawan Susanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dokter spesialis endokrinologi, metabolisme, dan diabetes di National Hospital, Surabaya:

Zhuge Liang awalnya haqqul yaqin strateginya akan berhasil dengan gemilang. Bagaimana tidak? Musuhnya sudah terkepung di hutan. Panah berapi pun sudah dilepaskan. Tanpa bermain curang pun, kemenangan telak akan berada di pihaknya. 

Namun sial. Langit yang awalnya terang benderang, mendadak memuntahkan hujan yang lebatnya tak alang kepalang. Hutan yang terbakar, padam seketika. Zhuge Liang yang strateginya selalu berhasil, kali ini mesti gigit jari sembari berkata lirih, "谋事在人,成事在天" (móu shì zài rén, chéng shì zài Tiān): manusia mengusahakan, Tuhan menentukan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: