Demo Keluarga Tersangka Pembunuh Dante

Demo Keluarga Tersangka Pembunuh Dante

ILUSTRASI demo keluarga tersangka pembunuh Dante.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dijelaskan, Sabtu, 27 Januari 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka Yudha bersama anak kandungnya, N, 6, dan Dante bergerak dari rumah Yudha menuju Kolam Renang Palem. Sebelumnya, Tamara menitipkan Dante ke Yudha untuk main di kolam renang.

BACA JUGA: Kontradiksi di Pembunuhan Dante

Kombes Wira: ”Tak lama setelah mereka berangkat, kira-kira dalam perjalanan menuju kolam renang, tersangka menggunakan HP, browsing mencari akses CCTV Kolam Renang Palem yang akan mereka datangi.”

Namun, tersangka Yudha membantah itu. Dalam rekonstruksi, adegan tersebut semestinya jadi adegan ke-13 dari rangkaian rekonstruksi. Tapi, Yudha menolak melakukannya. 

Sebab, ia tidak mengakui sangkaan tersebut. Penyidik pun tidak memaksa Yudha. Pasalnya, dalam proses pidana, pengakuan tersangka tidak penting. Terpenting adalah bukti hukum.

BACA JUGA: Rekaman CCTV Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang: Hampir 1 Menit Dibenamkan ke Air

Kombes Wira: ”Kenyataannya, tersangka mengakses atau mem-browsing, mencari CCTV di kolam renang. Ini bisa kita buktikan dengan analisis digital forensik kita, yang mana pada adegan ke-13 pukul 15.00 WIB tersangka YA mem-browsing dan mengakses CCTV kolam renang.”

Bukti hukum tersebut jadi sangat penting dalam penentuan Pasal 340 KUHP. Bahwa, diduga tersangka sudah merencanakan, mencari tahu akses CCTV kolam renang, sebelum ia dan korban Dante tiba di kolam renang. Jika itu kelak terbukti di persidangan, tentu hakim tidak ragu atas dakwaan Pasal 340 KUHP.

Dengan demikian, itu menyedihkan keluarga tersangka. Sampai mereka demo berspanduk, memberikan dukungan moral kepada tersangka.

Pasti, keluarga tersangka berpihak ke tersangka. Itu terjadi pada semua perkara hukum. Cuma, cara keberpihakan berbeda-beda di setiap kasus. Hal semacam itu juga terjadi pada keluarga Bryan Christopher Kohberger, 28, tersangka pembunuh empat mahasiswa University of Idaho, Amerika Serikat (AS).

Minggu, 13 November 2022, Bryan Christopher Kohberger menikam empat mahasiswa itu sampai mati di tempat kos para korban. Para korban adalah Goncalves, 21; Mogen, 21; Chapin, 20; dan Kernodle, 20.

Pelaku, Kohberger, adalah mahasiswa, kandidat doktor di Departemen Peradilan Pidana dan Kriminologi di Washington State University, AS.

Kasus itu menghebohkan AS. Saat persidangan, keluarga terdakwa Kohberger hadir di pengadilan. Mereka adalah ayah, ibu, dan dua adik perempuan Kohberger. Mereka memberikan dukungan moral kepada terdakwa.

Polisi menangkap Kohberger di Albrightsville, Pennsylvania, AS, sekitar 4.000 mil dari kampus University of Idaho, tempat kejadian perkara, pada enam pekan setelah kejadian.

Dikutip dari NBC News, 2 Januari 2023, berjudul Family of Idaho Murder Suspect Says They ”Promote His Presumption of Innocence, di persidangan, adik perempuan Kohberger menangis tersedu. Begitu juga ortu terdakwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: