Ramadan di Palestina, Antara Ketegangan dan Harapan
Umat Islam menggelar tarawih di Masjid Aqsa.--
Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa bulan Ramadan harus "membawa gencatan senjata bagi mereka yang paling menderita" tetapi sebaliknya bagi warga Gaza "itu terjadi ketika kelaparan ekstrem menyebar, perpindahan berlanjut & ketakutan + kecemasan berlaku di tengah ancaman operasi militer di #Rafah".
"Ramadan adalah bulan yang penuh berkah meskipun faktanya tahun ini tidak seperti setiap tahun, tetapi kami tabah dan sabar, dan kami akan menyambut bulan Ramadan seperti biasa, dengan dekorasi, lagu, dengan doa, puasa," kata Nehad El-Jed, yang mengungsi bersama keluarganya di Gaza.
Namun, di tengah ketegangan dan ketakutan, warga Palestina tetap bersikukuh dan berharap. Ramadan bukan hanya tentang puasa dan ibadah, tetapi juga tentang keberanian, ketabahan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Meskipun langit masih kelam, cahaya Ramadan menerangi jalan menuju perdamaian dan keadilan bagi semua orang Palestina. Semoga bulan suci ini membawa kedamaian dan kemakmuran bagi mereka yang paling menderita, dan semoga Ramadan kali ini menjadi awal dari perubahan yang lebih baik bagi Palestina. (Magdalena Asri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: