Kota-Kota di Pantura Jawa Tengah Diamuk Banjir dan Cuaca Ekstrim

Kota-Kota di Pantura Jawa Tengah Diamuk Banjir dan Cuaca Ekstrim

Foto udara Kota Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah yang terendam banjir. Beberapa kabupaten di Pantura Jawa Tengah terendam banjir sejak Rabu, 13 Maret 2024-Pusdalops BNPB-

SEMARANG, HARIAN DISWAY - Hujan deras yang mengakibatkan banjir tidak hanya dialami Kota SEMARANG. Namun juga beberapa kabupaten di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, banjir terjadi setidaknya di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kabupaten KEndal, Kabupaten Grobogan, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan beberapa Kota/Kabupaten lainnya. 

Banjir dipicu oleh hujan deras yang dilaporkan di sejumlah daerah sejak Rabu, 13 Maret 2024. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 


Petugas SAR dan BPBD Kabupaten Demak berjibaku menyelamatkan warga dari banjir yang melanda pemukiman sejak Rabu malam-BPBD Kabupaten Demak-

Konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Sebabkan Kota Semarang dan Sekitarnya Terendam Banjir

Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat 15/3, sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.

Banjir bandang menerjang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bencana itu terjadi setelah bangunan penampungan air mengalami kerusakan hingga jebol setelah kehilangan daya tampung.

Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu malam pukul 19.00 WIB itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia karena hanyut beserta dengan rumah yang ditinggalinya. Kedua korban yang merupakan ibu dan anak itu berhasil dievakuasi jenazahnya.


BPBD Kabupaten Demak melakukan proses evakuasi pada warga yang terjebak banjir pada Kamis, 15 Maret 2024-BNPB-

BACA JUGA:PUPR Kerahkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Terdampak Banjir Sumbar

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, mengkonfirmasi adanya dua korban meninggal atas dampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Dua korban itu ibu dan anak hanyut terdampak banjir bandang waktu di dalam rumah karena rumahnya juga hanyut,” ungkap Budi sebagaimana dikutip dari keterangan BNPB pada Jumat, 15 Maret 2024. 

Sementara di Kota Pekalongan, banjir melanda sembilan kelurahan di tiga kecamatan. Sebanyak 572 warga terpaksa harus mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 15-60 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: