Pemprov Jatim Akan Mulai Lagi Studi Kelayakan MRT Surabaya, Kali Ini Bekerjasama Dengan Inggris

Pemprov Jatim Akan Mulai Lagi Studi Kelayakan MRT Surabaya, Kali Ini Bekerjasama Dengan Inggris

Kondisi kemacetan di depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/3/2023).-Julian Romadhon-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota SURABAYA merupakan kota Metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Namun, moda transportasi umum di Kota Pahlawan ini masih tertinggal dari Jakarta.

Dalam beberapa dekade terakhir, transportasi publik di Jakarta berkembang pesat. Dimulai dari Busway pada tahun 2024 yang kemudian berkembang menjadi Transjakarta, kemudian disusul oleh Mass Rapid Transit (MRT) tahun 2019, sistem multimoda JakLingko pada tahun 2020.

Pada tahun 2023, menyusul peresmian sistem kereta Light Rail Transit (LRT), dan kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Sementara dalam periode yang sama, Surabaya baru bisa menyukseskan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Suroboyo bus dan Trans Semanggi serta sistem pengumpannya yang diberi nama Wira-Wiri Surabaya.

BACA JUGA:MRT Jatim Masuk Tahap Feasibility Studies (FS), Ditaksir Habiskan Dana Rp 19 Triliun

Rencana pengembangan sistem transportasi MRT yang sempat tenggelam kembali dimunculkan oleh Pemprov Jatim.

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan, Feasibility Study (FS) tentang MRT Surabaya akan kembali dilakukan dengan menggandeng Pemerintah Inggris.

"Surabaya sebagai salah satu dari enam Kota Metropolitan yang memang sudah seharusnya membenahi transportasi publik. Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak. Dan kita perlu mengejar ketertinggalan," ujar Adhy saat membuka Lokakarya Perlingkupan Awal Green Cities And Infrastructure Program di Four Points by Sheraton Surabaya, Jumat, 15 Maret 2024.


Paparan pengembangan moda transportasi publik di Surabaya oleh Country Manager Mott MacDonald Indonesia Hari Kusharwanto di Four Points by Sheraton Surabaya, Jumat 15 Maret 2024-Wulan Yanuarwati -HARIAN DISWAY

Sebelumnya, kajian MRT di Surabaya sudah pernah dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Kemudian pada Desember 2023, Pemerintah Inggris berkomitmen untuk membantu melanjutkan kajian tersebut.

BACA JUGA:Pahlawan Muda (1): Allan Tandiono, Sosok di Balik Kesuksesan MRT, LRT, dan Whoosh

Studi kelayakan MRT Surabaya dilakukan oleh konsultan Inggris, yakni Mott Macdonald Ltd dan Pricewaterhouse Coopers (PwC). Waktunya dilakukan pada Januari - Desember 2024.

"Jadi pembangunan angkutan umum massal di enam Kota Metropolitan Indonesia memang menjadi salah satu target pembangunan nasional. Kita sudah punya perencanaannya, tinggal pendetilan saja," jelasnya.

BACA JUGA:MRT Jatim Masuk Tahap Feasibility Studies (FS), Ditaksir Habiskan Dana Rp 19 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: