Hadang Tiongkok, Honda-Nissan Bergandengan Bikin Mobil Listrik
Hadang Tiongkok, Honda-Nissan Bergandengan Bikin Kendaraan Listrik. HONDA SALOON, kendaraan listrik yang dikonsep Honda, ketika dipamerkan dalam Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, 9 Januari 2024.-Frederick J. Brown-AFP-
TOKYO, HARIAN DISWAY – Tak ada musuh bebuyutan yang abadi. Begitu juga dalam bisnis. Itu terlihat dari kerja sama strategis Nissan dan Honda yang diumumkan Jumat, 15 Maret 2024. Kerja sama itu untuk merancang mobil listrik. Guna menghadapi turbulensi industri otomotif yang terjadi sekali dalam seabad.
’Kini, kita tidak hanya menghadapi produsen mobil tradisional. Sekarang banyak pemain baru. Produk mereka inovatif. Model bisnis mereka juga anyar. Sehingga produksinya begitu cepat dengan harga kompetitif,’’ papar Makoto Uchida, CEO Nissan, seperti dikutip Agence France-Presse, Sabtu, 16 Maret 2024.
"Kita tidak akan unggul kalau masih memakai pendekatan yang tradisional dan konvensional,’’ ucapnya.
BACA JUGA : BYD Salip Tesla Jadi Mobil Listrik Terlaris di Kuartal IV 2023
Sejumlah analis menyebut bahwa ucapan Uchida itu merujuk pada gencarnya serbuan kendaraan Tiongkok. Negeri Panda itu bahkan sudah menjadi jawara di industri kendaraan listrik. Produk Tiongkok bisa lebih murah tetapi dengan gaya dan inovasi teknologi yang menggiurkan.
Karena itu, Nissan dan Honda pun tak segan untuk bergandengan tangan. Mereka bekerja sama untuk merancang sistem perangkat lunak, peranti ini kendaraan listrik, dan produk-produk pelengkap lainnya.
Sejumlah media menyebut bahwa Nissan dan Honda sudah merancang platform kendaraan listrik yang disebut e-Axle. Mereka juga sudah menggagas kongsi untuk suplai baterai.
BACA JUGA : Salip Diesel, Pangsa Pasar Mobil Listrik di Eropa Meningkat
Toshihiro Mibe, CEO Honda, mengatakan bahwa kerja sama itu tidak terhindarkan. Terutama karena perubahan iklim bisnis otomotif yang terjadi sekali dalam seabad. ’’Ini adalah sinergi teknologi dan pengetahuan yang sudah ditanamkan perusahaan kami sejak lama. Itu yang akan membentuk nilai-nilai baru dalam industri otomotif ini,’’ kata Mibe.
Selama ini, Jepang memang terkesan ketinggalan dalam bisnis kendaraan listrik. Bisa jadi karena mereka sudah punya fondasi sangat kuat dalam mobil ber-BBM. Hanya mobil hybrid yang cukup berkembang. Jumlahnya 40 persen dari seluruh penjualan pada 2022.
Pasar Jepang juga seperti ogah membeli kendaraan listrik. Pada 2022, jumlah kendaraan listrik di Jepang hanya 1,7 persen. Bandingkan dengan mobil listrik Eropa yang jumlahnya 15 persen dari pasar. Atau di AS yang mampu mencapai 5,3 persen.
Tetapi, semuanya kalah dengan Tiongkok. Pada 2022, jumlah mobil listrik di Tiongkok mencapai 20 persen dari seluruh penjualan mobil.
Bahkan, Honda dan Nissan pun sudah berencana mengurangi kapasitas produksi mereka di Tiongkok. Sebab, penjualan terus drop.
Hadang Tiongkok, Honda-Nissan Bergandengan Bikin Kendaraan Listrik. NISSAN JUKE HYBRID keluar dari lini produksi pabrik Nissan di Sunderland, Inggris, 24 November 2023.-Frederick J. Brown-AFP-
Harus diakui, produksi mobil listrik di Tiongkok semakin menggemparkan pasar otomotif global. Pertumbuhan mereka sangat pesat. Penjualan mobil listrik dari Tiongkok terus melonjak sampai mengungguli pesaing-pesaingnya yang lebih mapan. Hal itu didorong oleh kombinasi teknologi canggih, minat masyarakat yang tinggi, dan harga yang kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: