Bawean Masih Diguncang Gempa Susulan, 33 Ribu Warga Memilih Bertahan
Pengungsi di Pulau Bawean sedang mendengarkan arahan dari PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. -Humas Pemprov Jatim -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gempa susulan masih terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Namun, Sebanyak 33.538 warga Pulau Bawean memilih bertahan di pengungsian.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin, 25 Maret 2024.
Berdasarkan data BMKG per Senin, 25 Februari 2024 pukul 13.00 WIB, terjadi gempa susulan dengan total 267 kali di Bawean. Kekuatannya fluktuatif dengan skala terbesar 6,5 M dan skala terkecil 2,6 M.
“Kami tahu gempa susulan tersebut membuat masyarakat masih khawatir. Mereka (memilih) belum kembali ke rumahnya ataupun memperbaiki rumahnya karena khawatir ambruk lagi,” ujar Gatot.
“(Selain di tempat pengungsian) Mereka memilih tinggal di luar dengan membuka tenda tidak jauh dari rumahnya sambil menjaga rumahnya sendiri agar tidak hilang,” tambahnya.
Sejauh ini, Gatot menyebut Gempa Bawean pada Jumat lalu menyebabkan kerusakan parah di dua kecamatan di Pulau Bawean. Yaitu Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.
BACA JUGA:Pemprov Jatim Sediakan Layanan Trauma Healing untuk Korban Gempa Bawean
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengirim bantuan berupa logistik ke Pulau Bawean dengan jalur laut. Yakni melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Paciran Lamongan.
“Kami menggunakan dua kapal. Kapal Basarnas dan kapal reguler di Paciran,” ucap Gatot.
Selain logistik, bantuan rekonstruksi juga diberikan Pemprov Jatim. Berupa 900 sak semen dan 70 ribu genteng. Bantuan tersebut agar fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, rumah sakit bisa direnovasi segera. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: