Khasanah Ramadan (12): Bukber Nonmuslim

Khasanah Ramadan (12): Bukber Nonmuslim

KEINDAHAN: Kebersamaan terasa dalam acara yang digelar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Surabaya dalam tema Ngobrolin Puasa dan Buka Puasa Bersama di gedung pertemuan gereja di Jalan Bubutan 69 Surabaya pada 16 Maret 2024. --Roemah Bhinneka

HARIAN DISWAY - Ramadan ini memberikan banyak pemahaman yang selama bermongso-monggo hanya dikira utopia. Ramadan ini sejatinya adalah bulan kebersamaan. Coba amati saja sambil leyeh-leyeh atau duduk-duduk, bahkan jalan-jalan. Realitasnya sangat gamblang. 

Orang berlalu-lalang untuk memakmurkan Ramadan. Toko-toko, kedai-kedai, warung-warung, restoran-restoran, dan kini hotel-hotel semakin ramai. Mobilitas orang, barang, dan jasa tidak tertandingi oleh bulan-bulan selain Ramadan. 

Undangan beragam acara terus mengalir. Kajian terselenggara di mana-mana dan dalam tempo yang berdekat-dekatan. Meriahnya bulan Ramadan menjadi penanda kebenaran pengajaran bahwa Ramadan itu penuh nikmat dan barokah. Ini berlaku untuk semua stratifikasi sosial. 

Gang-gang sempit yang dipadati penduduk ramai oleh orang berjualan. Lapangan seberkas alun-alun meriah dengan orang ngabuburit seperti terekam dalam tulisan-tulisan sebelumnya. Kini yang namanya acara buka puasa bersama datang tanpa jeda. Jangan tanya apakah juga di masjid-masjid?

BACA JUGA: Khasanah Ramadan (11): Zakat Peneguh Manfaat

Di langgar-langgar, surau-surau, tempat ibadah yang mungil di pojok gang sekalipun, setiap hari ada takjilan dan makan bersama yang disediakan oleh takmirnya. Donasi makanan membanjiri sampai di ”tikar sajadah” yang ada di lorong-lorong jauh dari kota.
YANG DITUNGGU: Acara buka bersama terhelat di banyak tempat. Dari arena sempit di pinggiran taman maupun di hotel berbintang yang menjulang di tengah kota. -Iryanto-

Acara buka bersama terhelat di banyak tempat. Dari arena sempit di pinggiran taman maupun di hotel berbintang yang menjulang di tengah kota.

Metropolitan ini menyajikan berkelindannya agenda warga untuk berbuka puasa. Ruang-ruang kota seperti etalase peradaban bahwa Ramadan adalah milik kita bersama. Milik semua umat manusia. Milik berbagai-bagai kalangan. 

Para sahabat yang nonmuslim mengundang buka puasa. Mereka tidak berpuasa Ramadan tetapi mereka menggelorakan Ramadan.

Golongan nonmuslim itu bahagia menyediakan koleganya berbuka bersama. Pelbagai etnis, suku bangsa, dan golongan tumpah di ruang-ruang kehidupan ini untuk menyuguhkan adabnya. 

Mereka turut berbahagia menjemput waktu berbuka. Seperti yang ditunjukkan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Surabaya.

Mereka menggelar acara bertema Ngobrolin Puasa dan Buka Puasa Bersama yang digelar di gedung pertemuan gereja di Jalan Bubutan 69 Surabaya pada 16 Maret 2024. Inilah fenomena kebangsaan yang amat bernilai dari warga negara Indonesia. 

Kadang juga ditemui dalam acara berbuka itu acap kali mengundang warga asing, juga biasa. Realitas yang terhelat tentang acara buka bersama ini amatlah indah.

Orang-orang itu nyaman merasakan nikmatnya Ramadan dengan berbuka bersama lintas budaya. Sungguh ini mengagumkan sekaligus membahagiakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: