Mengajari Anak Untuk Berpuasa Tanpa Paksaan

Mengajari Anak Untuk Berpuasa Tanpa Paksaan

Ilustrasi. Mengajari anak untuk berpuasa memerlukan kesabaran, ketelatenan, dan teknik khusus-Devona Vaiya/Harian Disway -

Ini bisa dilakukan dengan memberikan semangat dan perhatian yang hangat setiap kali anak mengeluh.

Kita juga bisa mengajak melakukan beberapa aktivitas menyenangkan selama berpuasa ramadan. Seperti membaca buku bersama, permainan mengenai pengetahuan puasa, dan yang tidak kalah seru, adalah ngabuburit bersama si Kecil. 

BACA JUGA:Simak! Ini dia Trik Jitu Agar Tidak Mudah Haus Saat Puasa

Ngabuburit merupakan tradisi saat Ramadan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Kegiatan ngabuburit bisa dilakukan dengan berbagai hal menyenangkan. Mulai dari melakukan hobi, hingga ibadah bersama untuk meraih lebih banyak pahala.

Selain dapat membuat anak lebih termotivasi, ngabuburit dengan si Kecil juga dapat meningkatkan kedekatan antara orang tua dan buah hati.

6. Berikan Apresiasi pada anak

Jangan lupa untuk menghargai usahanya saat berpuasa. Penghargaan ini juga bisa memberi semangat dan keyakinan padanya, sehingga ia dapat melewatinya dengan baik.

Banyak bentuk apresiasi yang dapat diberikan untuk anak. Bisa berupa kalimat pujian sederhana atau pun memberikan reward berupa hadiah atau penghargaan.

BACA JUGA:Rokok Bukan Takjil Untuk Berbuka Puasa, Ini Bahayanya Untuk Kesehatan

Pengakuan dari moms and dad untuk mereka dalam berpuasa dapat menjadikan si kecil lebih termotivasi untuk memberikan hal yang terbaik dari dirinya. Memberikan apresiasi juga dapat mendorong anak untuk melakukan perilaku baik dan sikap terpuji, meningkatkan kepercayaan diri anak, juga meningkatkan keterampilan anak dalam bersosialisasi.

7. Tidak memaksa dan mengekang anak

Poin terakhir yang sangat penting dalam mengajarkan anak berpuasa adalah dengan tidak memaksa dan mengekang anak, karena hal ini dapat membuat membuat mereka merasa terbebani dan negatif terhadap pengalaman berpuasa.

Senantiasa memberikan pilihan dan dukungan kepada anak akan memberikan dampak positif yakni anak akan merasa memiliki kontrol atas keputusan sendiri, menciptakan pendekatan yang lembut dan terbuka, hingga membangun hubungan erat dengan anak mengenai nilai-nilai spiritualitas. Nilai-nilai tersebut dapat membantu anak untuk berkembang menjadi individu yang memiliki emosional yang matang hingga dewasa nanti.


dr Zenitha Meida Sari

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, saat ini berpraktik sebagai Dokter Umum di Selaras Hospital, Tangerang, Banten. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: