Istimewanya Wapres Nanti

Wapres mendatang pun langsung bekerja tanpa harus menunggu perintah presiden. Sudah ada job, tidak harus menunggu acara seremonial mewakili presiden. Dengan demikian, sudah tidak seperti ban serep.

BACA JUGA: Jaket Naruto Ala Gibran Saat Debat Cawapres Jadi Sorotan Netizen

Istilah ban serep itu selalu melekat dengan wapres. Pasalnya, tidak ada tugas khusus selain perintah dari presiden. Disebut ban serep karena akan mengambil alih pemerintahan bila presidennya tak mampu atau berhalangan tetap.

Sudah dua presiden yang menjadi ban serep ”terpakai”. Yakni, Wapres B.J. Habibie yang menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri. Lalu, Wapres Megawati Soekarnoputri yang menggantikan Gus Dur yang dilengserkan DPR.

Namun, tak semua wapres hanya berdiam diri sebagai ban serep. Artinya, tak semua wapres juga yang tidak terdengar kabar beritanya. Ada pula wapres yang tetap kreatif. Paling tidak, aktivitasnya terekspos publik. 

BACA JUGA: Walhi Kritisi Program Hilirisasi yang Dibahas di Debat Cawapres

Contohnya adalah Wapres Jusuf Kalla (JK). Di eranya, banyak kebijakan yang diinisiasi dan disosialisasikan dari istana wapres. Itu, antara lain, perdamaian Aceh dan penggunaan kompor gas oleh seluruh masyarakat.

Saat jadi wapres, JK mempunyai kekuatan politik. Ia didukung Golkar yang kuat di DPR. Apalagi, di era mendampingi SBY, JK secara politik sangat kuat karena merangkap ketua umum Golkar.

Bagaimana dengan wapres mendatang? Ia tentu akan langsung punya job. Yakni, mengurus kawasan terpadat di Indonesia: Jabodetabek dan Cianjur. Apakah Gibran, Muhaimin, atau Mahfud MD? Menunggu proses MK.

BACA JUGA: Debat Cawapres dan Into the Water

Kita bayangkan kalau Gibran yang dilantik jadi wapres. Kita bayangkan juga Anies Baswedan maju lagi dan menang di pilgub Jakarta. Mereka akan bertemu lagi. Lantas, Gibran mengoordinasi dan menyelaraskan kebijakan Anies dengan wilayah di sekitarnya. 

Betapa canggihnya politik mengantisipasi masa depan. Dan, Anda membayangkan sendiri. (*) 

 

 

 

Sumber: