Selain Pemerataan GOR di Daerah, Kemenpora Prioritaskan Renovasi Pelatnas PBSI Cipayung
Menpora Dito Ariotedjo menegaskan prioritas pemerintah adalah renovasi Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur -Ragil Putri Irmalia-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberi tanggapan soal tidak adanya venue khusus bulu tangkis di Indonesia. Dito menegaskan saat ini prioritas pemerintah adalah pemerataan gedung olahraga di berbagai daerah.
“Beberapa daerah sudah mulai punya GOR yang kapasitasnya di atas 3-6 ribu. Ini agar bisa jadi mix venue untuk bulu tangkis, voli, hingga basket. Itu bisa jadi skala ekonomi yang nantinya mendorong industri olahraga untuk membuat liga,” kata Dito saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Kemendikbud Bantah Hapus Ekskul Pramuka, Tegaskan Pentingnya Kegiatan Ekskul di Sekolah
BACA JUGA:Kunker ke Tiongkok, Menhan Prabowo Dijadwalkan Bertemu Dengan Presiden Xi Jinping
Beberapa waktu lalu, Kabid Binpres PP PBSI Ricky Subagja mengeluhkan soal tidak adanya venue khusus bulu tangkis di negara yang memiliki prestasi terbaik di cabor tersebut. Ini tidak lepas dari batalnya Indonesia Arena menjadi tempat untuk menggelar Indonesia Open 2024.
Indonesia Arena yang berada di kawasan kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta itu memang venue multifungsi yang pembangunannya khusus untuk olahraga basket. Tetapi Indonesia Arena dinilai tidak cocok untuk menggelar event bulu tangkis karena tidak memenuhi faktor dari teknis pencahayaan.
Daripada membuat venue khusus untuk bulu tangkis, Dito menjelaskan pihaknya lebih fokus untuk memperbaiki Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Pelatnas tersebut sudah berusia 32 tahun.
“Kami sudah menyampaikan kepada PBSI, kami komitmen bersama PUPR untuk peremajaan dan modernisasi fasilitas Cipayung. Jadi, sedang digodok juga dan dapat restu dari Presiden agar Cipayung ini menjadi training center yang mumpuni. Teknologi dan infrastrukturnya lebih baru lagi karena ini aset yang sangat bagus dan kami mau maksimalkan ini,” lanjut Dito.
BACA JUGA:Menhan Prabowo Tiba di Beijing, Disambut Hangat oleh Pejabat Tinggi Tiongkok
BACA JUGA:Jadi Calon Gubernur Jatim Terkuat versi ARCI, Khofifah Siap Lanjutkan Cettar Jilid Dua
Pelatnas Cipayung sendiri didirikan pada tahun 1992 di era Ketua Umum Try Sutrisno. Selama lebih dari tiga dekade menjadi saksi lahirnya para juara, renovasi pelatnas masih sekedar wacana. Hanya gedung asrama saja yang pernah direnovasi.
Sedangkan untuk event, hampir semua turnamen bulu tangkis level atas di Indonesia digelar di Istora Senayan. Dengan antusiasme badminton lovers yang terus meningkat, kapasitas Istora Senayan yang mencapai 7 ribu penonton itu dinilai kurang.
“Prioritasnya pelatnas dulu. Kalau untuk venue bermain, saya rasa (fokusnya) pemerataan GOR tadi. Kalau di tiap provinsi sudah ada, ini akan ada efek domino yang sangat baik. Sekarang kami fokus ke (renovasi) training center,” ujar menteri berusia 33 tahun itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: