Atmosfer SUGBK Jadi Senjata Ganda Timnas Indonesia
Thom Haye (kiri) dan Jay Idzes (kanan) setelah menyelesaikan proses naturalisasinya.--X @skorindonesia
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bukan hanya megah, tapi juga bisa menjadi "neraka" bagi tim lawan. Hal ini dibuktikan oleh pengalaman dua pemain Timnas Indonesia: Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On, saat berlaga di SUGBK melawan Vietnam.
Haye yang baru debut di Hanoi merasakan atmosfer panas tribun SUGBK. Ia kesulitan bernapas dan harus berlindung di ruangan ber-AC.
"Saya merasakan sulit bernafas di tribun. Hawa panas dan sesak. Saya berusaha bertahan, tapi akhirnya masuk ke ruangan ber-AC," ungkap Haye.
Sementara Tjoe-A-On merasakan kesulitan berkomunikasi dengan rekan setimnya karena bisingnya suporter.
“Kandungan oksigen sangat rendah. Anda hampir tidak bisa mendapatkan udara apa pun, dan cuacanya sangat panas. Lapangannya tidak bagus, dan Anda sulit mendengar satu sama lain. Sulit untuk bermain sepakbola,” ungkap Nathan.
BACA JUGA:PSSI Buru Pemain Naturalisasi di Posisi Kiper, Ini Namanya..
Meskipun merasakan pengalaman tidak menyenangkan, Haye dan Tjoe-A-On sepakat bahwa atmosfer SUGBK bisa menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia.
"Suasana di SUGBK tidak ideal untuk tim lawan. Mereka akan merasa tidak nyaman dan kesulitan bermain," ujar Haye.
"Atmosfer di SUGBK bisa menjadi senjata ganda bagi Timnas. Ini bisa menjadi keuntungan dan tekanan bagi kami," timpal Tjoe-A-On.
Tim besutan Shin Tae-yong masih memiliki dua laga sisa di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina pada Juni mendatang. Atmosfer SUGBK diharapkan menjadi pembeda untuk mengantarkan Timnas Indonesia meraih kemenangan.
(Hilmy Maulana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: