Cheng Yu Pilihan Ketua Roemah Bhinneka Iryanto Susilo: Zi Li Geng Sheng

Cheng Yu Pilihan Ketua Roemah Bhinneka Iryanto Susilo: Zi Li Geng Sheng

HARIAN DISWAY - Banyak kultur yang bisa dicontoh dari orang Tionghoa. Salah satunya bahwa dalam hidup setiap orang harus mandiri.

Seperti yang diajarkan pepatah bahasa Mandarin yang disadur dari kitab Shiji (史记), "自力更生" (zì lì gēng shēng): berkembang dengan bersandar kepada usaha diri sendiri, bukan dari bantuan orang lain.

Iryanto Susilo pun dididik begitu oleh orang tuanya. Pesan leluhurnya itu ia pegang kuat-kuat karena itulah salah satu kunci sukses.

Dengan berprinsip untuk mandiri, maka orang Tionghoa akan malu kalau hidup bergantung terus sama orang tua. Sejak muda bahkan mereka dibuat merasa gengsi kalau hidup terus-terusan minta jajan dan makan sama orang tua, misalnya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Surabaya Benny Lianto: Sheng De Bu Min

Karena itu, mereka merasa harus siap hidup mandiri dan punya penghasilan sendiri sebelum hidup berkeluarga atau pisah dari orang tua. Mereka seperti malu kalau harus lama-lama "menyusu" dengan orang tua.

"Kita sebagai orang Tionghoa, kemandirian itu penting dan komunitas/keluarga juga memegang peranan. Haruslah seimbang,” ujar ketua komunitas lintas iman Roemah Bhinneka itu.

Berkat prinsipnya itu, sarjana teknik dari UK Petra Surabaya itu sekarang merasa beruntung karena telah menghasilkan pribadinya yang teguh pada pendirian tetapi luwes dalam pergaulan. Seperti ketika pada 2015 berdiri Roemah Bhinneka.

"Tujuannya membangun ruang perjumpaan lintas iman, lintas etnis, lintas budaya, lintas sosial dah lintas apapun. Komunitas itu intinya mengajak serta setiap orang untuk berperan serta dalam membangun Indonesia," ungkapnya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Direktur Kerja Sama Kelembagaan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya Adi Prasetyo Tedjakusuma: De Cai Jian Bei

"Dengan semangat kemandirian juga saya dan teman-teman berhasil membangun Roemah Bhinneka menjadi suatu komunitas yang punya tujuan dan tetap pada koridornya tetapi tidak kehilangan jati diri," kata pria kelahiran 12 Mei 1962 itu.

Berkat kemandirian pula, kehidupan pribadi Iryanto bisa dikuatkan. Pernikahannya dengan Tin Rusita Batubara sudah bertahan hingga 35 tahun. Buat Iryanto, itulah salah satu keberhasilan hidupnya.

"Saya berhasil membangun rumah tangga yang harmonis dan menjadi contoh kalangan muda dan berhasil mendidik anak-anak saya menjadi anak yang baik, saleh, jujur. Saya tidak kaya harta tetapi kaya akan nilai kehidupan karena kemandirian," tegasnya. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: