Cheng Yu Pilihan Pemilik Perusahaan Plastik Freddy Hartanto: Cun Cao Chun Hui

HARIAN DISWAY - Dalam ajaran Islam, ibu menduduki posisi yang sangat istimewa. Tentu Anda sudah tahu dan hafal di luar kepala hadis yang bercerita tentang seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah.

Untuk menanyakan siapa orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik di muka bumi ini.

Rasulullah langsung menjawab, "Ibumu." 

Belum puas, orang tadi bertanya lagi, "Lalu siapa?"

Jawaban Rasulullah tetap sama, "Ibumu."

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Vice President/Executive Director Samator Group Imelda M. Harsono: Hua She Tian Zu

Masih belum lega, orang itu kembali mengulangi pertanyaannya, "Kemudian siapa?"

"Ibumu," jawab Rasulullah, untuk ketiga kalinya. 

"Setelahnya?"

"Ayahmu."

Dalam ajaran Tiongkok pun demikian. Ibu, atau orang tua dalam pengertian yang lebih luas, diposisikan tinggi sekali. Kita diajarkan, "百善孝为先" (bǎi shàn xiào wéi xiān): dari begitu banyak laku mulia yang bisa dilakukan di dunia, adalah berbakti kepada orang tua yang utama.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Roemah Bhinneka Iryanto Susilo: Zi Li Geng Sheng

Sederhana saja alasannya. Dalam Shijing (诗经), kitab puisi tertua di Tiongkok, ada sajak yang bunyinya, "父兮生我，母兮鞠我，拊我蓄我，长我育我，顾我复我，出入腹我。欲报之德，昊天罔极" (fù xī shēng wǒ, mǔ xī jū wǒ, fǔ wǒ xù wǒ, zhǎng wǒ yù wǒ, gù wǒ fù wǒ, chū rù fù wǒ; yù bào zhī dé, hào Tiān wǎng jí). 

Terjemahan bebasnya kira-kira: Orang tua melahirkanku, membesarkanku, mendidikku, dan menjagaku. Aku ingin membalas kebaikan mereka, tapi kebaikan mereka laksana kebaikan Tuhan: tak akan pernah habis untuk dibalaskan.

Sumber: