Tradisi Mudik Gairahkan Dinamika Ekonomi Masyarakat

Tradisi Mudik Gairahkan Dinamika Ekonomi Masyarakat

ILUSTRASI tradisi mudik bisa menggairahkan dinamika perekonomian masyarakat. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TRADISI MUDIK di Indonesia saat Idulfitri sangat berpotensi menggairahkan dinamika ekonomi masyarakat di berbagai sektor transportasi, akomodasi, UMKM, dan lainnya dengan potensi perputaran uang yang besar. 

Banyak penduduk di Indonesia yang tidak tinggal di kampung halaman. Mereka bermigrasi ke luar kota, pulau di wilayah tanah air, dan luar negeri 

Idulfitri merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal  penanggalan Hijriah. Penentuan 1 Syawal didasarkan pada fase bulan. Dengan demikian, Idulfitri jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya dalam kalender nasional. 

BACA JUGA: Mudik, Masalahmu hingga Kini

Penetapan resmi tanggal Idulfitri 2024 menjadi saat yang dinanti-nantikan.  Dengan mengetahui tanggal Idulfitri 2024, warga masyarakat  mempersiapkan berbagai agenda. Misalnya, mudik Lebaran dan berkumpul dengan kerabat.

Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 dan Kalender Hijriah Indonesia 2024 dan memperhatikan isbat, Idulfitri 2024 diperkirakan berlangsung pada 10-11 April 2024. 

Dua tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional.

BACA JUGA: Dirut Pertamina Pastikan Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Masa Mudik

Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam. Kemendagri mencatat 244,41 juta penduduk Indonesia memeluk Islam. Jumlah tersebut setara dengan 87,1 persen penduduk Indonesia. Penduduk sejumlah negara juga menganut Islam. 

Sepuluh negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia itu adalah (1) Indonesia (240,62 juta jiwa); (2) Pakistan (232,07 juta jiwa); (3) India (208,58 juta jiwa); (4) Bangladesh (157,39 juta jiwa); (5) Nigeria (108,55 juta jiwa); (6) Mesir (101,44 juta jiwa); (7) Iran (88,64 juta jiwa); (8) Turkiye (82,56 juta jiwa), (9) Sudan (46,18 juta jiwa); (10) Aljazair (45,15 juta jiwa).

Sejumlah negara yang penduduknya  memeluk agama Islam merayakan Idulfitri. Contohnya, Arab Saudi  merayakan Idulfitri dengan antusias. Warga muslim bangun pagi, mandi, dan mengenakan baju baru, kemudian melaksanakan salat Idulfitri di masjid atau di ruang terbuka. 

BACA JUGA: Kiat Mudik, Lakukan 4 Hal Ini Agar Badan Bugar dalam Perjalanan!

Selesai salat, mereka berkumpul dengan keluarga  untuk bertukar kado, menyajikan hidangan spesial, dan memberikan amal kepada orang yang kurang beruntung. 

Di Turkiye, Idulfitri  dikenal dengan Ramazan Bayrami atau Seker Bayrami. Artinya, ”pesta gula” dalam bahasa Turkiye. Saat reuni keluarga, warga mengunjungi kerabat untuk mencari berkah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: