Hu Siang Nio Beristirahat Selamanya di Samping Suami Tercinta

Hu Siang Nio Beristirahat Selamanya di Samping Suami Tercinta

Vivian Vanessa, cucu Hu Siang Nio menaburkan bunga ke peti jenazah sebelum dimakamkan di pemakaman Sentong Baru, Lawang, 10 April 2024. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

AIR MATA Anna Quan Wong (Oei Tjia Ni) tak sanggup dibendung lagi ketika Pandita Sudi Sasana Putra meminta anak hingga cicit Ny Jd. Oei Teng Hong atau yang terlahir dengan nama Hu Siang Nio melakukan pradaksina.

Pradaksina adalah prosesi keluarga jalan mengelilingi peti. Prosesi itu dilakukan sebanyak tiga kali. Ritual itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan setinggi-tingginya dari keluarga untuk almarhumah. Itu bagian dari prosesi pemberangkatan jenazah di rumah duka Adi Jasa, Surabaya. Setelah itu jenazah diberangkatan ke pemakaman Sentong Baru, Lawang. Harian Disway meliput secara khusus untuk rubrik Obituari


Anna Quan Wong (kanan), direktur keuangan Harian Disway, berdoa untuk ibunya, Hu Siang Nio, di rumah duka Adi Jasa, Surabaya. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

Anna merupakan salah satu anak yang paling disayang oleh Hu Siang Nio. Apalagi, sebagai anak paling kecil di keluarganya, direktur keuangan Harian Disway itu sangat dekat dengan sang ibu.

“Dulu Emak –panggilan akrab Hu Siang Nio– dalam keluarga, pernah tinggal sama saya. Setelah itu, tinggal dengan Radian Jayadi (Oei Tjong Yen) sampai emak meninggal,” ujarnyi kepada Harian Disway, Rabu, 10 April 2024.


Radian Jayadi (tengah), putra keenam Hu Siang Nio, membawa foto mendiang ibunya. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

BACA JUGA:Mengenang Ny Jd. Oei Teng Hong alias Hu Siang Nio (1921-2024): Tak Pernah Marah, Tak Pernah Cemburu

BACA JUGA:Hindari Puncak Arus Balik 14-15 April, Manfaatkan Diskon Tarif Tol

Banyak kenangan yang sulit dia lupakan bersama sang ibu. Salah satunya adalah masak bareng di rumah. Dia mengisahkan, Emak memang suka masak. Di meja makan, tidak pernah tidak ada makanan.

Sangking banyaknya makanan, siapa saja yang datang berkunjung ke rumahnya, pasti disuruh makan. Atau bahkan, jika ada yang ingin membungkus makanan itu, pasti selalu dipersilakan Emak.


Iring-iringan menuju pemakaman Hu Siang Nio di Sentong Baru, Lawang. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

Terkadang di sela kesibukan Anna, dia ikut memasak bersama Emak di rumah. Tentu didampingi oleh asisten rumah tangga (ART). “Kenangan itu yang sulit saya lupakan. Emak ini sangat suka masak,” katanyi lagi.

“Kami itu hampir tidak pernah makan di luar rumah. Selalu makan di rumah. Emak juga tidak bisa makan di tempat orang. Pasti selalu makannya di rumah. Biar di rumah cucu sekalipun. Paling hanya makan sedikit sebagai syarat saja,” tambah Anna.


Keluarga mendiang Hu Siang Nio berdoa di puasara pemakaman Sentong Baru. Lawang.-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: