Pemain Barca Lamine Yamal Kena Perlakuan Rasis, PSG dan Barcelona Kompak Boikot Wawancara

Pemain Barca Lamine Yamal Kena Perlakuan Rasis, PSG dan Barcelona Kompak Boikot Wawancara

PEMAIN Barca Lamine Yamal kena perlakuan rasis, PSG dan Barcelona kompak boikot wawancara. Foto: Lamine Yamal dikawan bek PSG di Parc des Princess, 11 April 2024. -Anne-Christine Poujoulat-AFP

HARIAN DISWAY - Barcelona dan Paris St Germain kompak memboikot wawancara usai pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions di stadion Parc des Princess, Paris, 11 April 2024. Mereka ogah melayani wawancara dengan stasiun TV Spanyol, Movistar. 

Hal itu disebabkan oleh perlakuan rasis yang dilancarkan oleh komentator Movistar kepada salah seorang pemain muda Barcelona, Lamine Yamal. Bocah 16 tahun itu memiliki ayah berdarah Maroko. Sedangkan ibunya dari Guinea Ekuatorial.

"Saya memahami bahwa banyak pemirsa yang menanti wawancara kami dengan pemain Barcelona," kata presenter Ricardo Sierra setelah laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Blaugrana tersebut.

BACA JUGA:Dramatis! PSG vs Barcelona 2-3, Efek Mbappe Dikunci Habis-babisan

"Tapi PSG dan Barcelona telah memberi tahu kami bahwa mereka tidak akan berbicara dengan kami. Karena mereka sangat marah atas komentar yang muncul di studio kami hari ini," lanjutnya.


PEMAIN Barca Lamine Yamal kena perlakuan rasis, PSG dan Barcelona kompak boikot wawancara. Foto: Lamine Yamal melakukan pemanasan di Parc des Princess, 11 April 2024. -Anne-Christine Poujoulat-AFP

Ya, komentar berbau rasis itu muncul sebelum pertandingan. Saat itu, Movistar menyiarkan preview pertandingan. Salah satu yang jadi highlight adalah penampilan Lamine Yamal yang kian ciamik saja. Meski masih remaja, ia punya potensi bersinar dengan Barca.

Monitor menampilkan Lamine Yamal sedang pemanasan di lapangan. Nah, ketika footage itu ditayangkan, salah seorang komentator berkata, "Lihatlah kualitasnya. Lihat sentuhannya," kata komentator itu memuji.

BACA JUGA:Joao Felix Bujuk Bernardo Silva ke Barcelona, Blaugrana Berani Bayar Berapa?

BACA JUGA:Kejutan di Bursa Transfer: Arsenal Incar Joao Cancelo dari Barcelona

Saat itulah, komentator lain, German "Mono" Burgos menyahut dengan guyonan kasar. "Kalau enggak bagus, ia bakal berakhir di lampu merah." Semua komentator lain tertawa.

Mono Burgos mengisyaratkan, Yamal akan menjadi remaja miskin yang mengemis di jalanan. Sebuah stereotyping terhadap pemuda imigran yang kejam.

Para pemain dan ofisial kedua klub mengetahui komentar itu sebelum pertandingan. Mereka langsung menginformasikan kepada Movistar bahwa mereka menolak diwawancarai usai laga.

Untungnya, yang diboikot hanya Movistar. Baik Xavi Hernandes, pelatih Barca, maupun Luis Enrique, bos PSG (dua-duanya orang Spanyol) masih mau berbicara kepada media lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: mirror