Menavigasi Transisi Energi: Pertamina Paparkan Strategi Bisnis Terintegrasi dan Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
Dalam sesi diskusi di Paviliun Indonesia, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan peran Pertamina sebagai BUMN yang mengelola energi secara terintegrasi dengan kompleksitas ekosistem energi di Indonesia.-Pertamina-
BACA JUGA:Anak Usaha Pertamina, Pelita Air Capai On-Time Performance 95 Persen di Arus Balik Lebaran
BACA JUGA:Pertamina Bantu Pemudik yang Kehabisan Bensin di Tol, Hubungi Nomor Ini..
Selain itu, lanjutnya, Pertamina juga telah bergerak ke sumber energi terbarukan seperti panas bumi.
Di bisnis pengangkutan energi, Pertamina telah memiliki 700 kapal yang memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional serta menjadi bagian integral dari rantai nilai energi terintegrasi Pertamina.
"Sebagai BUMN, kami bertanggung jawab untuk menyediakan energi yang mudah diakses, bersih, dan terjangkau kepada rakyat Indonesia serta memastikan distribusi energi yang adil di seluruh negeri," ujar Nicke.
Strategi Pertumbuhan Ganda dan Transformasi Digital
Di era transisi energi, Pertamina mengadopsi strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis warisan untuk memenuhi keamanan energi, keterjangkauan, dan aksaksesibilitas
i saat yang sama, Pertamina juga melakukan program dekarbonisasi. Untuk energi terbarukan, Pertamina mengembangkan produk rendah karbon yang dimulai dari sumber daya alam yang ada di Indonesia, seperti panas bumi, biofuel, dan CPO.
Untuk mendukung strategi pertumbuhan ganda tersebut, Nicke mengatakan bahwa Pertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
BACA JUGA:H-6 Lebaram Konsumsi BBM Pertamina Melonjak, Pertamax Turbo Naik 90 Persen
BACA JUGA:Dirut Pertamina Pastikan Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Masa Mudik
Menurutnya, digitalisasi merupakan salah satu agenda strategis Pertamina untuk mengontrol operasional yang luas dan kompleks dari hulu, tengah, dan hilir.
“Kami percaya bahwa transformasi digital yang dipercepat akan memanfaatkan posisi kami dalam hal nilai pasar. Jadi, kami lebih fokus dan mengalokasikan sebagian anggaran dan sumber daya untuk digitalisasi,” ucapnya.
Sesi Forging Smart & Sustainable Industry tersebut juga dihadiri panelis internasional lainnya yaitu Zoya Alexeeva VP Software Strategy Schneider Electric dan Lucretia Loescher COO of thyssenkrupp Uhde GmbH.
Sesi tersebut disaksikan oleh Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman, Dony Maryadi Oekon, dan Eddy Soeparno, Sekjen Kementerian Perindustrian, dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: