Peringatan Paskah, UPH Kampus Surabaya Periksa Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
Salah satu dokter yang memberikan obat kepada salah satu pekerja yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di kampus UPH Surabaya, di Hotel Novotel Samator, Jumat 26 April 2024.-Humas UPH Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Nuansa paskah masih terasa. Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya punya cara tersendiri memperingati kematian dan kebangkitan Yesus. Kampus ini melakukannya dengan pemeriksaan kesehatan gratis.
Dalam melakukan aksi sosialnya itu, UPH bekerjasama dengan Persatuan Profesi Hukum Indonesia (PPHKI). Organisasi itu juga yang membantu menyiapkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan geratis ini.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini dilakukan di kampus mereka, Hotel Novotel Samator Surabaya, Jalan Raya Kedung Baruk, Jumat 26 April 2024. Targetnya adalah masyarakat sekitar kampus dan driver online.
BACA JUGA: UPH Kampus Surabaya Membuka Program Patisserie Management
“Kami ingin memberikan dampak untuk masyarakat sekitar. Jadi, kami targetkan masyarakat di sekitar kampus. Pekerja kasar di jalan, driver ojol, dan pekerja-pekerja di lingkungan kami,” kata Ketua Panitia Paskah Hananiel Gunawan kepada Harian Disway, Sabtu 27 April 2024.
Pemeriksaan yang dilakukan itu, mulai dari tensi, gula darah, sampai pemeriksaan gigi. Dalam praktiknya, dokter gigi ada dua orang, dokter umum empat orang, satu apoteker, dan tiga staf untuk melakukan pemeriksaan.
“Kami juga melayani konsultasi kesehatan. Kemarin, kegiatannya mulai dari pukul 09.00 sampai 12.00. Banyak sekali yang datang periksa. Kami senang UPH bisa memberikan dampak positif buat orang di sekitar,” tegasnya.
Tindakan yang mereka lakukan itu, tidak hanya untuk peringatan Paskah saja. Tetapi, salah satu cara kampus tersebut menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Ini salah satu cara untuk menjalankan itu. Bagaimana kampus memberikan dampak bagi sekitar,” ucapnya.
Sementara itu, Pricilia Intan, salah satu dokter umum mengungkapkan, masyarakat yang datang tidak hanya diperiksa. Tetapi juga langsung memberikan obat ketika mendapatkan penyakit dari pemeriksaan tersebut.
“Jadi, saat pasien itu ditemukan memiliki tensi tinggi, atau gulanya tinggi, langsung kami berikan obet. Setelah itu, kami minta untuk berobat ke rumah sakit kalau obatnya sudah habis. Minimal, kami kasih pencegahan terlebih dahulu,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: