Penyelenggara Tidak Siap, IBL All-Star 2024 Tuai Kritikan

Penyelenggara Tidak Siap, IBL All-Star 2024 Tuai Kritikan

Lester Prosper saat mengikuti IBL All-Star 2024. Ia juga menjadi pemain terbaik dalam pertandingan yang berlangsung pada Sabtu, 27 April 2024 di Britama Arena, Jakarta-IBL-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Indonesian Basketball League (IBL) 2024 sudah berlalu setengah musim. Hal itu ditandai dengan adanya IBL All-Star. Tetapi event yang berlangsung pada Sabtu, 29 April 2024 di Britama Arena, Jakarta itu menuai kritikan. Umumnya karena ketidaksiapan penyelenggara.

Kritik tersebut diungkapkan oleh media Mainbasket. Secara garis besar, IBL All-Star memang meriah dan menghibur. Hanya saja persiapan yang dilakukan kurang dari satu hari membuat IBL All-Star terkesan asal-asalan.

"Cukup bikin geleng-geleng kepala. Tepok jidat. Tampak tak siap. Saat kami tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB, gerbang utama di luar masih dalam proses penyelesaian. Toko pernak-pernik jelek," tulis Mainbasket.

BACA JUGA:14 Venue Tim IBL 2024, Ada yang Pindah Kota Hingga Bangun Arena Sendiri

Jadwal IBL All-Star 2024 tepat sehari setelah babak kedua Kualifikasi Basketball Champions League (BCL) 2024. BCL berlangsung pada 23-26 April 2026. Dari event tersebut, Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan NS Matrix Deers lolos ke putaran final.


Johannis Winar dan David Singleton Terpilih Jadi Pelatih IBL All Star-Disway/Dimas Rafi-

Pertandingan terakhir kualifikasi BCL 2024 berlangsung lebih lama. Matrix Deers menang 91-81 atas Prawira Harum Bandung melalui overtime. Praktis, gam Pelita Jaya Bakrie Jakarta vs Hongkong Eastern mundur dan berakhir sekitar pukul 21.30 WIB.

Selepas lapangan kosong, penyelenggara langsung memulai persiapan untuk IBL All-Star. Waktu persiapan hanya selama 16 jam. karena open gate dijadwalkan pukul 14.00 WIB.

BACA JUGA:Tingkatkan Mutu Kompetisi, IBL Gandeng Liga Basket Jepang B.League

BACA JUGA:Daftar 10 Peserta IBL 2024: Tanpa Mountain Gold Timika, West Bandits Solo, dan Indonesia Patriots

"Masuk ke arena atau lapangan, para pemain game antarmedia sudah siap mulai. Beberapa pengisi acara sudah mulai tersedia. Tetapi stiker di lapangan bahkan belum selesai tertempel. Puncak tidak kerennya terjadi saat pembukaan (opening)," lanjut kritik itu.

"Ada layar tirai yang menggantung di tengah lapangan yang tidak jelas apa fungsinya. Band pengiring masuknya pemain tidak gereget. Untungnya ada si adik penari yang tampil solo di bawah lampu sorot. Dia keren!"

Terlepas dari tiap siapnya penyelenggara IBL All-Star, aksi-aksi pemain patut diapresiasi. Seperti Pandu Wiguna yang menjadi pemain lokal pertama yang memenangkan Slam Dunk Contest. Juga para maskot yang dari Prawira, Rans Simba Bogor, Rajawali Medan, dan Dewa United yang sangat menghibur.

BACA JUGA:Dua Tim Berganti Nama Menjelang Musim Baru IBL 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: