Ini Misi Nina di Ajang The Social Forum of The Human Right Council: Hai Uni Eropa, Stop Ekspor Sampah!

Ini Misi Nina di Ajang The Social Forum of The Human Right Council: Hai Uni Eropa, Stop Ekspor Sampah!

Nina ikut beraksi dalam aksi terkait polusi plastik yang telah mendatangkan malapetaka pada komunitas dan lingkungan global yang dipicu oleh kepentingan perusahaan bahan bakar fosil. --Dokumen pribadi

HARIAN DISWAY - Bukan sekali ini co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Aeshnina Azzahra Aqilani ada di forum internasional untuk bicara tentang polusi sungai di Indonesia. Kali ini dia bicara lantang di The Social Forum of The Human Right Council, Kanada.

Masih berusia 16 tahun, pidato Nina -panggilan Aeshnina- pada Sabtu sore, 27 April 2024 atau Minggu, 28 April 2024 dini hari WIB itu sangat lantang. Di forum itu, ada delegasi negara-negara anggota Uni Eropa.

Mereka sedang bertemu dengan anggota Society of Native Nations Society of Native Nations. Yakni organisasi yang didirikan oleh sekelompok kecil penduduk asli di Texas dengan anggota di banyak negara bagian.

BACA JUGA: Polisi Menahan Demonstran Pro Palestina di Universitas Washington, Termasuk Kandidat Presiden AS Jill Stein

Mereka berdedikasi melakukan advokasi bagi masyarakat dan bumi dengan membantu melindungi dan melestarikan budaya, spiritualitas, ajaran, pengobatan, dan cara hidup asli. 

Society of Native Nations beranggotakan bangsa atau suku asli Indian Native Amerika Tongva, Chumash, Borrado, Tewa, Mexica, Navajo, Purepecha, Seneca, dan Ohlone.
Dalam forum, Nina meminta negara-negara Uni Eropa pengirim sampah menghentikan ekspor sampah plastik ke Indonesia. --Dokumen pribadi

Juga Tobotolobal, Nakoda, Lakota, Cherokee, Chichimeca, Choctaw, Mohawk, Lenca, Pipil , Carrizo/Comecrudo, Assiniboine, Coahuiltecan, Kickapoo, A'aninin, Kumeyaay, dan Apache.

BACA JUGA: Hari Bumi dan Impor Sampah

Nina pun berseru tentang maksud kedatangannya. “You must protect our rights to live in a healthy and safe environment. This problem needs to be addressed from the source. If the current plastic production continues, it will drown out other real solutions that need to be focused on in the treaty”.

“Anda harus melindungi hak kami untuk hidup di lingkungan yang sehat dan aman. Masalah ini perlu diatasi dari sumbernya. Jika produksi plastik saat ini terus berlanjut, hal ini akan menghilangkan solusi nyata lainnya yang perlu difokuskan dalam perjanjian tersebut”.

BACA JUGA:Aksi Demo Pro Palestina di Kampus-Kampus AS Makin Kuat, Dosen dan Mahasiswa Ditangkapi Aparat

Secara tegas Nina meminta negara-negara Uni Eropa pengirim sampah plastik seperti Belanda, Jerman, Perancis, Italia, Norwegia, dan Denmark menghentikan ekspor sampah plastik.

Mereka harus bertanggung jawab melakukan rehabilitasi dan pemulihan ekosistem yang telah tercemar akibat aktivitas daur ulang sampah plastik dari negara Uni Eropa. 

Sebab mikroplastik dan bahan berbahaya pengganggu hormon mencemari Sungai Brantas, Kali Porong, dan Kali Surabaya akibat daur ulang sampah kertas dan plastik dari negara-negara yang ia sebutkan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: