Sikap Santai PAN Menghadapi Persaingan Jatah Menteri

Sikap Santai PAN Menghadapi Persaingan Jatah Menteri

Ketua umum PAN Zulkifli Hasan saat memberi sambutan di acara Bakorwil PAN Jatim di Hotel Vasa Surabaya, Selasa, 30 April 2024.-Sahirol Layeli-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Praktek bagi-bagi jatah menteri memang sudah menjadi rahasia umum di pemerintahan Indonesia. Seorang presiden terpilih biasanya memberi jatah menteri kepada orang-orang yang berada di satu bahtera sama. 

Sebagai pendukung pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Partai Amanat Nasional (PAN) sudah selayaknya mendapat jatah menteri. 

Apalagi saat ini, partai politik lawan seperti NasDem dan PKB memberi sinyal kuat ingin merapat ke Prabowo-Gibran. Alih-alih merasa khawatir kehilangan jatah menteri, PAN justru menanggapinya dengan santai.

BACA JUGA: Kader PAN di 38 Kabupaten/Kota di Jatim Minta Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

Menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau yang disapa Zulhas, dalam berpolitik, lawan menjadi kawan atau kawan menjadi lawan adalah hal yang lumrah. Apalagi saat kontestasi politik telah selesai. 

"Ini bisa memberikan pelajaran penting kepada kita, dan masyarakat bahwa pemilu, pilpres itu biasa proses politik. Jangan baper. Jangan dibawa seperti hidup dan mati. Biasa saja," ucap Zulhas, dalam acara internal PAN di Hotel Vasa Surabaya, Selasa, 30 April 2024.

BACA JUGA: Soal Jatah Menteri, Zulhas Pasrah ke Prabowo

Itu yang kemudian ia lakukan pasca Pilpres 2019 silam. Saat itu, PAN tidak berada di belakang presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) selama kontestasi berlangsung. Namun, setelah kontestasi berakhir, PAN justru mendapat jatah menteri. 

Zulkifli Hasan pun diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi periode 2019-2024. "Nanti kalau kalah, ya nanti yang kalah gabung ke (kubu) yang menang," kelakarnya.

Zulhas pun menegaskan bahwa PAN tidak keberatan dengan parpol-parpol yang baru akan merapat. Baginya, yang terpenting adalah mengutamakan kepentingan Indonesia dan rakyat.

BACA JUGA: Inilah Harapan Kaesang untuk Nasdem dan PKB Usai Mendukung Prabowo-Gibran

"Ya biasa saja, loh. Kita kan milih kepentingan Indonesia yang lebih besar. kita memilih kepentingan rakyat Indonesia menjadi lebih baik, makmur, sejahtera. Kita memilih persatuan, ya kan? Itu yang kita pilih, yang kita pilih tentu kepentingan base on national interest. Merah putih," ujar Mendagri itu. 

Pada kesempatan yang sama, Zulhas menegaskan bahwa pihaknya akan menghormati dan tegak lurus terhadap keputusan Prabowo. 

"Saya mantan ketua MPR jadi paham aturan. Kalau menteri-menteri itu hak prerogatif Presiden terhadap beliau. Terserah beliau mau berapa saja (jatah yang didapat PAN)," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: