Sejarah Parma: Tim Legendaris yang Kembali ke Serie A, Lengkapi Il Sette Magnifico

Sejarah Parma: Tim Legendaris yang Kembali ke Serie A, Lengkapi Il Sette Magnifico

Skuad legendaris Parma pada 2003 ketika masih dihuni pemain-pemain kelas dunia-X -@CFclassics

BACA JUGA:Empat Fakta Scudetto ke-20 Inter Milan: Akhirnya Punya Dua Bintang!

Krisis kedua yang dialami Parma lebih parah. Sampai-sampai membuat manajemen Parma menjual sejumlah trofi demi bisa bertahan. Seperti dilaporkan oleh The Guardian, utang yang mendera Parma kala itu mencapai EUR 200 juta.

Sebanyak 8 dari 10 trofi yang pernah diraih Gialloblu dilelang demi menambal keuangan. "Trofi Piala UEFA, yang dimenangkan pada 1995 dan 1999, tiga trofi Coppa Italia, satu Piala Winners, dan Piala Super Eropa termasuk yang dijual," tulis BBC.

"Aset lain yang dilego adalah hak paten atas logo Parma FC, perlengkapan gym, dan perabot kantor. Itu pun, mereka masih gagal membayar gaji para pemain dan manajemen," lanjut BBC.

Mereka juga gagal menemukan investor untuk menyuntikkan dana sebesar EUR 22,5 juta untuk mengambil alih klub. Alhasil, Parma didegradasi. Tidak tanggung-tanggung. Melorotnya ke Serie D!

Parma diharuskan mengganti nama dan logo klub. Maka, sejak 2015, nama mereka menjadi Parma Calcio 1913. Mereka mulai dari nol lagi. Merangkak dari kasta terbawah Liga Italia.

Perjuangan Parma ternyata berjalan cukup mulus. Hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Gialloblu mampu kembali ke habitat aslinya, yakni Serie A.

BACA JUGA:Resmi! Fabio Cannavaro Tangani Udinese, Kali Pertama Latih Tim Serie A


HORE! Parma promosi ke Serie A usai tahan Bari 1-1. Foto: pelatih Parma Fabio Pecchia. -Serie B-

Parma 1913

Musim 2018/2019 menjadi awal bulan madu Parma di Serie A. Meskipun hanya finis di urutan 14 klasemen akhir, namun Parma yang kala itu menggaet sejumlah eks pemain top macam Bruno Alves, Gervinho, atau Juraj Kucka, tampil sebagai kuda hitam yang patut diperhitungkan.

Parma bahkan mampu memberikan perlawanan ketat terhadap klub-klub yang jauh lebih mapan dan sesama bekas anggota The Magnificent Seven. Mereka menahan imbang AC Milan, serta mengalahkan Fiorentina dan Inter Milan.

Performa Parma semakin membaik di musim berikutnya. Sempat mengintip zona Eropa, klub yang juga berjuluk Il Ducali ini akhirnya memungkasi musim 2019/2020 di peringkat 11.

Optimisme kian membumbung setelah Parma diakusisi oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Kyle Krause, pada September 2020 lalu. Sebelumnya, klub ini bahkan sempat diisukan bakal dimiliki oleh taipan asal Qatar. Tapi nyatanya gagal.

BACA JUGA:Cagliari vs Juventus 2-2, Massimiliano Allegri: Pemain Enggak Paham Situasi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber