Behavioural Science, Teknologi, dan Kebijakan
ILUSTRASI behavioural science, teknologi, dan kebijakan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Memahami dan mempelajari perilaku masyarakat dalam bereaksi terhadap isu-isu sosial yang disimulasikan secara virtual dapat menciptakan kebijakan yang sesuai kebutuhan dan ekspektasi masyarakat.
Dengan munculnya teknologi VR, potensi perluasan dan transformasi ruang publik menjadi suatu keniscayaan.
VR menawarkan ruang publik baru tempat individu dari latar belakang geografis dan sosial yang berbeda dapat berkumpul dalam imitasi dunia nyata untuk mencoba berbagai skenario kebijakan dari isu-isu sosial yang ada atau yang diusulkan oleh policy maker.
VR juga berpotensi meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat di ruang publik. Dengan menyediakan lingkungan yang lebih imersif dan interaktif, masyarakat dapat lebih terlibat secara mendalam untuk mencari solusi atas permasalahan publik.
VR juga dapat menghapus hambatan jarak dan waktu dengan menawarkan lingkungan yang tidak hanya menyenangkan mayoritas, tetapi juga memperhatikan kebutuhan kelompok minoritas.
Masyarakat yang secara fisik tidak mampu menghadiri pertemuan publik atau tinggal di daerah terpencil kini dapat berpartisipasi dalam simulasi kebijakan semudah mereka yang tinggal di pusat kota dengan bantuan internet.
Dengan demikian, VR berpotensi untuk memperluas jangkauan public sphere dalam menjamin kebijakan yang inklusif untuk semua. (*)
*) Erna Setijaningrum adalah dosen Departemen Administrasi Publik dan koordinator Program Studi Magister Kebijakan Publik, Universitas Airlangga
*) Nurul Jamila Hariani adalah dosen Departemen Administrasi Publik, Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: