Cheng Yu Pilihan Dosen PPM Manajemen Ronald H. Manurung: Fu You Xin Zao
Cheng yu pilihan Dosen PPM Manajemen Ronald H. Manurung: fu you xin zao. --HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY - TENTU Anda sudah membaca catatan harian founder Harian Disway Dahlan Iskan yang terbit Rabu (13/3). Yang judulnya Gembira Bahagia itu.
Yang memberikan kita penjelasan mengenai perbedaan gembira dan bahagia menurut dr Ryu Hasan, dokter ahli neuroscience yang di X (Twitter) sering bikin cuitan yang bikin banyak orang sebal tapi dalam hati kecil manggut-manggut bilang, "Benar juga, ya...."
"Rasa gembira itu muncul ketika ada pihak lain yang menderita. MU mengalahkan Everton itu gembira." Berarti, seseorang akan termungkinkan untuk gembira manakala ia bisa menyalip orang lain, apalagi rival atau orang yang tidak disenanginya.
Sebaliknya, masih kata dr Ryu, "Bahagia itu kegembiraan yang datang bukan karena ada pihak lain yang susah." Seseorang yang di lingkungannya menjadi satu-satunya orang kaya pun, bisa saja merasa hidupnya tak lebih bahagia dibandingkan dengan yang secara materi tak seberlimpah dirinya.
Mungkin itulah mengapa ada wejangan klasik di Tiongkok yang mengatakan, "Miskin adalah keadaan yang menderita. Tapi jika bisa dijalani dengan baik, juga akan dapat merasakan kebahagiaan di dalamnya".
"Kaya adalah keadaan yang menyenangkan. Tapi jika tidak bisa dijalani dengan baik, malah akan lebih menderita" (贫贱是苦事,能善处者自乐;富贵是乐境,不善处者更苦 | pín jiàn shì kǔ shì, néng shàn chǔ zhě zì lè; fù guì shì lè jìng, bù shàn chǔ zhě gèng kǔ).
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Konsultan Pendidikan Luar Negeri di ITCC Peni Witjaksono: An Bu Jiu Ban
Kalau begitu, barangkali bisa diterima akal bila Ronald H. Manurung –yang dosen ilmu manajemen– meyakini bahwa, "Sumber kebahagiaan Anda ada di dalam diri Anda sendiri. Maka kenalilah diri Anda, galilah lebih dalam jati diri Anda, dan temukan kebahagiaan Anda di sana."
Kebahagiaan memang menjadi pencarian abadi manusia. Sayangnya, kita sering lupa bahwa sumber kebahagiaan sejati sebenarnya ada dalam diri kita sendiri.
Dan, di waktu yang sama, kita sering terjebak dalam perangkap keinginan dan harapan orang lain. Misalnya, karena patokan untuk bisa disebut orang kaya adalah pakai iPhone, kita memaksakan diri untuk membelinya sekalipun harus pakai pinjol atau cara-cara tak terpuji.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan Budi Bakti Bersama, Sampit Hang Ali: You Jiao Wu Lei
Padahal, jauh-jauh hari kita telah diberi tahu bahwa, "福由心造" (fú yóu xīn zào): bahagia itu diciptakan oleh perbuatan dan hati kita sendiri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: