Cheng Yu Pilihan Konsultan Pendidikan Luar Negeri di ITCC Peni Witjaksono: An Bu Jiu Ban
Cheng yu pilihan konsultan pendidikan luar negeri di ITCC Peni Witjaksono: an bu jiu ban. --HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY - YANG namanya manusia, apalagi manusia biasa yang tak punya kesaktian atau jalur-jalur nepotis, sulit sekali untuk tidak melewati proses yang agak lama dan mungkin sekaligus melelahkan dalam perjalanan meraih cita-citanya.
Jangankan manusia, hewan pun demikian pula. Kupu-kupu, misalnya; harus terlebih dahulu menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, baru kemudian menjadi kupu-kupu yang bisa membantu penyerbukan bunga- bunga di pekarangan Anda.
Makanya, menurut Peni Witjaksono yang konsultan pendidikan luar negeri di Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC), “Jika belum belajar merangkak, jangan mencoba belajar berjalan.” Ya karena memang mustahil dilakukan, kecuali ada campur tangan yang kuasa.
Dalam khazanah filosofi Tiongkok klasik, kita juga diajari untuk “按部就班” (àn bù jiù bān): selangkah demi selangkah dalam melakukan sesuatu. Tidak grusa-grusu.
Sebab, ada ungkapan yang mengatakan, “心急吃不了热 豆腐” (xīn jí chī bù liǎo rè dòu fǔ): tergesa-gesa pun, tetap tak akan bisa makan tahu yang lagi panas-panasnya.
Maksudnya, sebagaimana ditegaskan filsuf besar Konfusius dalam kitab Lunyu (论语), “欲速则不达” (yù sù zé bù dá): yang terburu-buru, yang instan-instan, tak akan sampai ke tujuan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Divine Healer Marian Rosidi: Ning Jing Zhi Yuan
Itulah mengapa, dalam menjalankan suatu kebijakan yang berpotensi membawa pengaruh besar bagi kehidupan rakyat banyak, pemerintah Tiongkok tidak melakukannya dengan sekali jadi. Mereka uji cobakan dulu dalam skala kecil.
Bila berhasil, mereka lanjut uji cobakan dalam skala menengah. Bila berhasil lagi, baru mereka ejawantahkan dalam skala besar. Step by step.
Pasar bebas di Tiongkok, contohnya, mereka terapkan secara nasional setelah sebelumnya berhasil di Shenzhen, Zhuhai, Shantou, dan Xiamen.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Kadiskes Lantamal VII Kupang Elektra Karo Karo: Ku Jin Gan Lai
Intinya, pepatah Tiongkok lainnya mengingatkan, “磨刀不误砍柴工” (mó dāo bú wù kǎn chái gōng): mengasah kapak tak akan mengganggu usaha untuk membelah kayu bakar.
Justru, kapak yang tak diasahlah yang pada akhirnya menguras lebih banyak kekuatan fisik dan psikis saat digunakan paksa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: