Harga Batubara Turun, Saham ADRO dan PTBA Naik

Harga Batubara Turun, Saham ADRO dan PTBA Naik

Tongkang batubara yang melintasi sungai Mahakam, Samarinda.-Michael Fredy Yacob-

HARIAN DISWAY - Harga batubara kembali turun. Di penutupan di pasar ICE Newcastle kemarin, ditutup di angka USD 146,1 per ton. Angka itu turun 0,34 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Pekan lalu, harga batubara sempat menyentuh angka USD 147,75 per ton. Angka itu adalah harga tertinggi sejak 11 Desember 2023. Sayangnya setelah itu, harga batu hitam ini kembali mengendur.

Dalam beberapa hari terakhir saja, harganya sudah turun 0,61 persen secara point to point. Selain faktor koreksi teknikal, prospek penurunan permintaan menghantui batu bara.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Indonesia April Turun Dari Bulan Sebelumnya, Ini Penyebabnya...

Permintaan dari konsumen batubara di Tiongkok juga berkurang. Hal itu disebabkan karena bendungan di China dalam kondisi penuh, akibat curah hujan yang tinggi. Kondisi itu juga yang akhirnya menjadi bekal bagi pembangkit listrik tenaga air.

Curah hujan di China yang tinggi pada April dan Mei akan mendongkrak kapasitas pembangkit listrik tenaga air. Ini pernah terjadi pada 2022. Saat itu pada pertengahan tahun pembangkit listrik tenaga air menyumbang lebih dari 20 persen dalam bauran energi.

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih menghuni zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,31. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

BACA JUGA: Nilai Rupiah Melemah, Pemerintah Naikkan BI Rate hingga 25 bps, Airlangga Paparkan Alasannya

Namun perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah maksimal, sudah sangat jenuh beli (overbought). Oleh karena itu, rasanya fase koreksi harga batu bara belum selesai. 

Target support terdekat ada di USD 135 per ton. Jika tertembus, maka USD 128 per ton bisa menjadi target berikutnya. Sementara target resisten terdekat adalah USD 152 per ton.

Penembusan di titik ini bisa saja membawa harga batu bara melesat ke arah USD 166 per ton. Di tengah turunnya harga batubara, beberapa emiten di bidang batubara kemarin mengalami pertumbuhan positif.

BACA JUGA: Bogasari Ajak UKM Mitra Umroh dan Edutrip ke Australia

Misalnya saja PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Penutupan pasar saham kemarin, harga saham perusahaan ini ditutup positif. Berada di level Rp 2.870 per lembar saham.

Angka itu tumbuh 2,14 persen atau 60 poin dari awal pembukaan perdagangan pasar modal pagi kemarin. Angka itu juga sekaligus mencatatkan angka tertinggi dalam sepekan terakhir ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: