Belajar Branding, Semifinalis Koko Cici Jatim 2024 dibekali Materi Public Speaking
Semifinalis Koko Cici Jatim 2024 dibekali materi public speaking. Para peserta kelas pembekalan public speaking untuk semifinalis Koci Jatim 2024 via zoom, pada Jumat, 10 Mei 2024.-Guruh DN-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Semifinalis Koko dan Cici (Koci) Jatim 2024 mengikuti kelas pembekalan Public Speaking pada Jumat, 10 Mei 2024. Pemateri yang dihadirkan adalah Rio Oliver Firstfian. Yakni presenter ternama di Surabaya.
Kelas tersebut berlangsung secara daring lewat Zoom. Rio menjelaskan panjang lebar terkait keilmuan public speaking. Melatih para semifinalis Koci Jatim 2024 untuk mampu mem-branding diri lewat cara berbicara atau berinteraksi dengan baik di depan publik.
Branding itu tidak harus berupa image "baik-baik". Sebab, tak sedikit orang yang mempu mendapatkan simpati publik dengan image yang fierce, manja, hingga aneh. Pokoknya, tidak biasa. Rio memberikan contoh para selebriti populer di tanah air.
BACA JUGA:Semifinalis Koko Cici Jatim 2024 Dibekali Bahasa Mandarin
BACA JUGA:Penilaian Alot, Berikut 13 Koko dan 15 Cici Terpilih dalam Koci Jatim 2024
"Misalnya Nikita Mirzani. Dia mem-branding dirinya sebagai artis yang suka marah-marah, suka berkonflik," kata Rio. "Kemudian Cinta Laura yang terkenal dengan aksen Inggrisnya. Padahal, Cinta yang asli logatnya biasa saja," imbuhnya.
Semifinalis Koko Cici Jatim 2024 dibekali materi public speaking. Rio Oliver saat menjelaskan tentang personal branding pada para semifinalis Koko Cici Jatim 2024.-Guruh DN-HARIAN DISWAY
Ia juga menekankan bahwa attitude setiap orang harus dirawat dan dipelihara. "Branding itu minimal 6 bulan. Harus dibentuk secara konsisten. Sekali dua kali enggak digubris, enggak masalah. Teruskan saja. Suatu saat branding itu akan muncul," ujarnya.
Ia mencontohkan YouTuber Steven Wongso. Ia tidak tiba-tiba terkenal. Popularitas itu dimulainya secara bertahap dan konsisten.
Bagi Rio, cara terbaik belajar public speaking adalah berlatih layaknya jadi seorang MC. Tapi bukan berarti para semifinalis akan diarahkan sebagai MC.
"Pertama, harus pandai menyampaikan informasi. Lalu pandai menerangkan. Tahu nada bicara. Tempo diperlambat agar lawan bicara bisa mendengarkan dengan jelas," terangnya.
"Tahu tone atau nada bicara. Saat menyampaikan berita gembira, tone-nya gembira. Begitu pula ketika menyampaikan berita sedih. Jika ingin lebih dipahami, sampaikan data terlebih dahulu. Kemudian baru mengemukakan pendapat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: