El Clasico Pilkada Ponorogo 2024
ILUSTRASI El Clasico Pilkada Ponorogo 2024. Sugiri Sancoko vs Ipong Muchlissoni.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
TAHUN ini, tepatnya 27 November 2024, seluruh Indonesia akan menggelar pilkada serentak. Yang menarik untuk dikaji adalah pilkada di Kabupaten Ponorogo. Sebab, terjadi pertarungan klasik rival abadi antara Sugiri Sancoko dan Ipong Muchlissoni atau meminjam istilah el clasico sebagaimana perseteruan abadi dua klub sepak bola raksasa dunia. Yaitu, Real Madrid dan Barcelona.
Disebut el clasico antara Sugiri Sancoko vs Ipong Muchlissoni karena mereka bertarung dalam pilkada Ponorogo sejak 2015 yang dimenangkan Ipong Muchlissoni, kemudian bertemu lagi pada pilkada 2020 yang dimenangkan Sugiri Sancoko, dan tidak lama lagi mereka bertarung kembali pada pilkada 2024 ini.
Ipong secara resmi mendeklarasikan diri ikut bertarung pada pilkada 2024 sebagaimana dimuat dalam laman rri.co.id pada 08 Mei 2024 yang diusung Partai Nasdem. Ipong akan melawan petahana Sugiri Sancoko yang tetap akan berpasangan dengan Bunda Lisdyarita yang diusung PDIP.
BACA JUGA: Jamaah Haji Tertua 109 Tahun Asal Ponorogo, Masih Bugar Tak Pakai Kursi Roda
BACA JUGA: Polres Ponorogo Gelar Vaksinasi Hepatitis B dan Deteksi Dini Narkoba
Yang patut dicermati adalah hasil rilis survei dua lembaga survei baru-baru ini, yaitu Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dirilis pada 5 Mei 2024 dan Indopol Survey and Consulting yang dirilis pada 9 Mei 2024.
Keduanya memosisikan Sugiri Sancoko unggul telak atas Ipong Muchlissoni. ARCI memosisikan elektabilitas dengan simulasi dua nama untuk Sugiri Sancoko berada di angka 59,3 persen, sedangkan Ipong Muchlissoni 19,4 persen dan 21,2 persen tidak menjawab atau belum menentukan pilihannya.
Indopol melalui simulasi semi terbuka dengan sepuluh nama tokoh potensial maju pada pilkada Ponorogo yang di dalamnya termasuk Ipong Muchlissoni menempatkan Sugiri Sancoko dengan elektabilitas berada di angka 62,93 persen.
BACA JUGA: Reog Ponorogo Hibur Masyarakat Surabaya di Tugu Pahlawan, Ada Warok Sampai Jathilan
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menguji kebenaran dari metode survei dua lembaga survei tersebut, tetapi lebih kepada analisis sejarah pertarungan el clasico yang didukung data-data kinerja dan pengaruhnya pada elektabilitas yang saling kontradiktif.
Mari kita lihat dinamika pilkada 2015, berdasar hasil survei yang dilakukan SCG Consulting Surabaya, bupati petahana waktu itu, yakni Amin, yang berpasangan dengan Agus Widodo menempati elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 37 persen.
Posisi kedua ditempati pasangan Sugiri-Sukirno yang memperoleh 33 persen, Ipong-Sudjarno 27 persen, dan pasangan Misranto-Isnen hanya 3 persen. Amin mendapat elektabilitas yang tinggi diperkirakan karena kepuasan kinerja terhadap pemerintahan Amin dari masyarakat cukup tinggi.
BACA JUGA :Khofifah Resmikan 56 Huntara Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: