Festival Toleransi; Tanamkan Nilai Inklusivitas Sejak SMP

Festival Toleransi; Tanamkan Nilai Inklusivitas Sejak SMP

Ethnic Fussion, kelompok gabungan band dan musik patrol dari SMPN 3 Waru saat tampil. Mereka membawakan lagu-lagu daerah medley yang diramu dengan nuansa jazz.-Doan Widhiandono-

Kunjungan ke rumah ibadah juga sebenarnya dilakukan oleh SMP Pancasila. Ini sekolah swasta. Walau namanya Pancasila, sekolah itu di bawah naungan yayasan Islam: Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo.

“Nilai toleransi di sekolah itu sangat tinggi. Kunjungan di berbagai rumah ibadah itu sering dilakukan. Sehingga, peserta didik di sekolah tersebut terbiasa dengan perbedaan yang ada. Mau menerima perbedaan agama,” katanya lagi.


Siswa SMPN 2 Prambon berfoto mengenakan busana nasional.-Doan Widhiandono-

Festival itu diharapkan bisa membuat para pelajar SMP di Kota Delta saling menjaga toleransi di lingkup sekolah. Serta terus menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. “Ini merupakan puncak sekolah toleransi. Setiap sekolah kini punya satgas toleransi dari para siswa sendiri,” terangnya. 

Toleransi dan inklusivitas itu tampak pada aneka karya dan seni yang mereka tunjukkan. Ada sekolah yang memajang boneka dengan atribut agama-agama di Indonesia. Ada pula sekolah yang menampilkan aksi seni gabungan siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Plt Bupati Sidoarjo Subandi tadi ikut membuka festival toleransi itu. Ia pun ikut mendeklarasikan sekolah toleransi.

Politisi PKB tersebut mengapresiasi para pelajar SMP yang totalitas memberikan penampilan terbaiknya dengan mengusung tema toleransi. “Ini jadi pembelajaran bagus untuk saling menjaga toleransi dan kerukunan,” paparnya. 


Henri Nurcahyo meneken buku tamu di booth SMPN 2 Tarik.-Doan Widhiandono-

Menurutnya, Sidoarjo memiliki demografi yang prural. Beragam suku, agama, dan ras. Sehingga dengan adanya program sekolah toleransi dengan puncaknya Festival Toleransi 2024 diharapkan bisa membuat pelajar sejak dini mulai mengenal sikap saling menghargai. 

“Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar ini toleransi dan sikap Pancasila bisa masuk ke pembelajaran sekolah. Tentunya ini akan didukung penuh oleh Pemkab Sidoarjo,” papar Subandi. 

Subandi juga berpesan bahwa aksi toleransi jangan hanya seremonial dan terucap saat deklarasi. Dirinya mengharapkan agar toleransi tetap terjaga dan mencegah hal intoleran. “Jangan hanya terucap saja, tapi mari kita jaga bersama nilai-nilai toleransi dan dimulai dari sekolah,” ujarnya.

Festival tersebut akhirnya mengerucutkan sejumlah nama sebagai pemenang. Berikut ini adalah daftar pemenang lomba Festival Toleransi.

Sekolah Toleransi  

Juara 1: SMPN 1 Krembung

Juara 2: SMP Pancasila  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: