Cerita Bobotoh Sebelum Diserang di Suramadu: Singgah ke Basecamp Bonek Sampai Hendak Dikawal

Cerita Bobotoh Sebelum Diserang di Suramadu: Singgah ke Basecamp Bonek Sampai Hendak Dikawal

CERITA Bobotoh sebelum diserang di Suramadu: sempat singgah ke basecamp Bonek, hendak dikawal ke Bangkalan. Foto: Bobotoh dievakuasi polisi dari Madura.-Michael Fredy Yacob-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Puluhan anggota Bobotoh (sebutan pendukung Persib Bandung) sementara diamankan di pos polisi Suramadu sisi Surabaya.

Mereka diangkut menggunakan truk polisi. Jumlahnya sekitar 18 orang. Kelompok itu dibawa dari Bangkalan ke Surabaya.

Galih Apriansyah, salah seorang anggota Bobotoh menceritakan, tercatat ada 42 suporter Persib Bandung yang datang ke stadion Gelora Bangkalan.

BACA JUGA:Suramadu Mencekam! Massa Hadang Suporter Persib Sepulang Away di Final Liga 1

Mereka ingin menonton langsung klub yang mereka dukung melawan Madura United di ajang final Championsip Series, Jumat malam, 31 Mei 2024.

Sayangnya, mereka bisa menonton sampai pertandingan selesai. Ketika Persib mencetak gol pertama pada menit ke-60, sontak mereka bersorak sorai.


CERITA Bobotoh sebelum diserang di Suramadu: sempat singgah ke basecamp Bonek, hendak dikawal ke Bangkalan.-Michael Fredy Yacob-Harian Disway

Ternyata tindakan itu membuat marah suporter tuan rumah. Mereka pun diusir keluar stadion. "Kami akhirnya keluar, Mas," ungkap Galih Apriansyah.

Saat keluar dari stadion, Galih bersama teman-temannya langsung ditemui polisi.

BACA JUGA:Bonek Terlibat Friksi dengan Bobotoh di Pasar Turi, Sinyo Devara: Jangan Terprovokasi!

BACA JUGA:Bobotoh Nonton di GBT, Persib Bandung Didenda Komdis PSSI, Segini Besarannya..

"Polisi nanya ke kami. Berapa orang Bobotoh? Kami bilang 42 orang. Tapi kami nyebar semua. Saya menceritakan ciri-ciri teman-teman saya. Akhirnya yang didapat hanya 18 orang," tuturnya.

Semua suporter itu langsung dibawa ke Surabaya menggunakan truk polisi. Ternyata, di jembatan Suramadu sisi Surabaya sudah banyak kelompok pemuda dan remaja yang menunggu mereka. Mereka menggunakan motor.

"Kami kan berdiri di belakang truk. Karena truk-nya gak ada pintu belakangnya, kita dilihat mereka. Kami langsung dilempar batu dan helm. Ada juga yang masuk ke dalam (bak truk) batunya. Akhirnya kami putar balik dan dibawa ke pos polisi. Kami dilindungi polisi," cerita Galih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: