5 Tokoh Penting di Hari Lahirnya Pancasila
poster Hari Lahir Pancasila.--
Mr Soepomo adalah seorang ahli hukum yang juga berperan penting dalam perumusan Pancasila. Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan gagasannya tentang dasar negara yang berfokus pada konsep negara integralistik. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta negara yang tidak terpecah-belah oleh kepentingan golongan. Soepomo mengusulkan lima prinsip dasar negara yang mencakup persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, serta keadilan sosial.
Soepomo.--
Pandangan Soepomo tentang negara integralistik memberikan perspektif yang berbeda namun melengkapi gagasan-gagasan lainnya dalam perumusan Pancasila. Dedikasinya terhadap hukum dan tata negara membantu membentuk kerangka konstitusi Indonesia.
5. KH Abdul Wahid Hasyim
KH Abdul Wahid Hasyim adalah tokoh ulama yang juga aktif dalam perumusan dasar negara Indonesia. Sebagai anggota BPUPKI, Wahid Hasyim menyampaikan pandangannya tentang pentingnya dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan yang inklusif. Peranannya sangat penting dalam menjembatani pandangan-pandangan dari berbagai kelompok agama, khususnya Islam, dalam perumusan Pancasila.
KH Abdul Wahid Hasyim.--
Wahid Hasyim menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia berkontribusi dalam menyusun rumusan sila pertama Pancasila yang mencerminkan prinsip ketuhanan dengan tetap menghormati keberagaman agama yang ada di Indonesia. Kompromi yang dihasilkannya membantu memperkuat kesepakatan nasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara yang inklusif dan toleran.
Lima tokoh ini memiliki peran yang tak ternilai dalam proses perumusan Pancasila. Melalui diskusi dan perdebatan yang konstruktif, mereka berhasil menyusun dasar negara yang mampu menyatukan berbagai perbedaan dan mencerminkan aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang lahir pada 1 Juni 1945 bukan hanya menjadi fondasi negara Indonesia, tetapi juga simbol persatuan dan kebhinekaan bangsa.
Artikel ini ditulis oleh Magdalena Asri Mahasiswa UNTAG Surabaya, peserta Magang MBKM di Harian Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: