Bellingham Pimpin Inggris Patahkan Kutukan Euro 2024: Pasukan Termahal yang Selalu Sial!
Timnas Inggris menelan kekalahan tipis 1-0 di laga uji coba internasional kontra Islandia, 8 Juni 2024-X @England-
HARIAN DISWAY – Timnas Inggris kembali berlaga di turnamen sepak bola terbesar Eropa, Euro 2024. Kali ini, mereka datang dengan status tim termahal dengan nilai pasar mencapai Rp 28,9 triliun.
Namun, di balik gemerlap skuad bertabur bintang, termasuk Jude Bellingham dan Harry Kane, The Three Lions masih dihantui kutukan juara ketiga. Ya, Inggris menjadi tim dengan partisipasi terbanyak di Euro tanpa pernah juara.
Sejak debutnya di Piala Eropa 1968, Inggris telah 10 kali tampil. Pencapaian terbaik mereka hanyalah juara ketiga di tahun 1968. Bahkan, saat menjadi tuan rumah pada Piala Eropa 1996, mereka gagal melaju ke final dan hanya mencapai semifinal.
BACA JUGA:Menakar Kandidat Raja Eropa di Euro 2024: Mourinho Jagokan Timnas Inggris
BACA JUGA:Inggris vs Islandia 0-1: Sepekan Jelang Euro 2024, The Three Lions Dapat Pukulan Telak
Meskipun dikenal sebagai negara dengan tradisi sepak bola panjang dan basis penggemar yang besar, Inggris masih belum pernah meraih gelar juara Euro sejak turnamen ini dimulai pada tahun 1968.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan Inggris:
1. Kutukan Juara Ketiga: Inggris memiliki rekor yang kurang baik di turnamen internasional, sering kali gagal melaju lebih jauh dari babak semifinal.
Fenomena ini dijuluki "kutukan juara ketiga" karena Inggris pernah menduduki posisi ketiga di Piala Dunia 1966 dan Euro 1968, namun belum pernah mencapai final di kedua turnamen tersebut.
2. Tekanan Berlebihan: Sebagai tuan rumah Euro 1996, Inggris mengalami tekanan besar untuk meraih gelar juara. Hal ini malah membuat mereka tampil gugup dan gagal melaju ke final. Tekanan serupa mungkin masih dirasakan timnas Inggris di turnamen-turnamen besar, termasuk Euro.
Bintang Muda Inggris, Jude Bellingham (20) meraih trofi UCL pertamanya di Real Madrid.--Instagram @433
3. Ketidakkonsistenan Performa: Performa timnas Inggris sering kali tidak konsisten. Di beberapa periode, mereka mampu tampil gemilang dan mengalahkan tim-tim kuat. Namun, di periode lain, mereka bisa tampil buruk dan kalah dari tim yang lebih lemah.
4. Kurangnya Mental Juara: Beberapa pengamat sepak bola berpendapat bahwa timnas Inggris masih kurang memiliki mental juara yang kuat. Hal ini terlihat dari beberapa kekalahan mereka di pertandingan penting, seperti di final Piala Dunia 1966 dan Euro 2020.
5. Persaingan Ketat: Sepak bola Eropa semakin berkembang dan kompetitif dalam beberapa tahun terakhir. Tim-tim seperti Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis telah menunjukkan dominasi mereka di Euro dalam beberapa edisi terakhir. Hal ini membuat Inggris semakin sulit untuk meraih gelar juara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: