Gas Pol Tumpas Judi Online

Gas Pol Tumpas Judi Online

ILUSTRASI gas pol tumpas judi online. Satgas Judi Online tinggal tunggu keppres. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Di sana Michelle tenggelam. Bagai masuk ke rawa-rawa. Tenggelam secara perlahan, tapi pasti. Sampai rumah keluarga dia jual untuk menutupi kekalahan berjudi. 

Caranya, Michelle mengajak Christ dan anak mereka pindah, mengontrak rumah yang lebih besar. Sebab, ibunda Michelle akan ditampung di rumah besar itu. Sedangkan, rumah lama ditinggalkan untuk dikontrakkan. Rumah yang dikontrakkan itulah yang dijual Michelle gegara kalah judi. Laku GBP 440.000 pada 2016. Uangnya ludes kalah judi. Dan, awalnya Christ tidak tahu.

Michelle: ”Kami menemukan pembeli rumah dengan sangat cepat karena harganya termasuk murah. Saya terus berbohong (kepada Christ) tentang hal itu dan selalu membuat alasan. Tentu saja Christ percaya saya. Kami sudah hidup bersama selama 30 tahun.”

Betapa pun kebohongan membuat Michelle lebih stres lagi. Dia tenggelam dalam problem tambahan, selain stres akibat kalah judi. Lama-lama dia mengakui semuanya, menceritakan secara jujur kepada Christ.

Tak ayal, Christ sangat marah. Rumah itu dibeli dari uang bersama. Tabungan mereka berdua. Kini hilang. Kemarahan Christ tidak sampai KDRT. Melainkan, ia dan anaknya (waktu itu usia 9 tahun) pergi meninggalkan Michelle.

Hampir bersamaan dengan itu, ibunda Michelle meninggal. Michelle tinggal sendirian di rumah.

Kini Michelle tenggelam dalam kesendirian. Dia tidak bisa lagi melarikan diri ke judi online. Sebab, aset keluarga sudah ludes di situ.

Michelle: ”Saya bahkan tidak dapat mengingat, bagaimana proses berpikir saya waktu itu. Saya ingat, waktu itu saya merasa sangat panik dan malu berbohong. Menurut saya, judi online ini sangat mengganggu otak Anda. Ia dirancang untuk menyedot Anda tenggelam.”

Januari 2017 Michelle mengalami overdosis narkoba. Dia dibawa ke rumah sakit, ternyata juga kena hepatitis. Dokter mengatakan, lever Michelle rusak karena minuman keras dan pil.

Michelle: ”Dalam beberapa hal, dirawat di rumah sakit sebenarnya merupakan anugerah buat saya. Perlahan-lahan semua perasaan saya kembali. Kembali rasional seperti dulu lagi. Saya pikir, saya menjadi sangat mati rasa.”

Dia dirawat tiga pekan di sana. Selama waktu itu, Chris menjenguk, membawa putri mereka berkunjung, dan perlahan mulai memaafkannya. Segera setelah dia keluar dari rumah sakit, dia pindah kembali ke rumah. 

Christ berkata: ”Kami mempunyai putri, dan saya pikir kami harus tetap bersama. Aku tidak ingin memisahkan keluarga hanya demi sebuah rumah. Aku masih mencintai Michelle. Butuh beberapa saat untuk melupakannya, tapi sekarang aku sudah memaafkan dia. Sudah selesai dan beres.”

Michelle sudah tobat. Ogah berjudi lagi. Keluarga itu bersatu kembali. Bersatu, ya, di rumah kontrakan tersebut.

Kisah itu menghebohkan warga Inggris. Jadi bahan pelajaran menarik buat masyarakat. Michelle membagikan cerita buruk tersebut dengan polos. Tanpa dia sadari, ceritanya bermanfaat buat masyarakat. Kisah hidup buruk bermanfaat buat orang lain. Agar tidak terjerumus ke rawa-rawa yang sama. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: