5 Tips Menata Buku ala Marie Kondo

5 Tips Menata Buku ala Marie Kondo

Merapikan rumah ala Marie Kondo.--

HARIAN DISWAY - Marie Kondo, seorang penulis buku best-seller "The Life-Changing Magic of Tidying Up," telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk mengorganisir rumah mereka. Metode KonMari yang ia ciptakan tidak hanya tentang membuang barang-barang yang tidak perlu, tetapi juga tentang menghargai setiap barang yang kita miliki. 

Buku, sebagai salah satu barang yang sering kali menumpuk di rumah, juga tidak luput dari perhatian metode ini. Berikut adalah lima tips merapikan buku ala Marie Kondo yang dapat membantu Anda menciptakan ruang baca yang rapi dan menyenangkan.

1. Kumpulkan Semua Buku di Satu Tempat

Langkah pertama dalam metode KonMari adalah mengumpulkan semua buku yang Anda miliki ke dalam satu tempat. Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat seberapa banyak buku yang sebenarnya Anda miliki dan membantu dalam proses seleksi. Mengumpulkan semua buku di satu tempat memberikan gambaran yang jelas tentang koleksi buku Anda. Anda mungkin akan terkejut melihat jumlah buku yang telah Anda kumpulkan selama bertahun-tahun. Dengan cara ini, Anda bisa lebih mudah memutuskan buku mana yang benar-benar ingin Anda simpan.

Tips Praktis:

- Pilih satu ruangan atau area yang cukup luas untuk menampung semua buku.

- Ambil semua buku dari rak, meja, dan tempat penyimpanan lainnya.

- Kelompokkan buku berdasarkan kategori seperti fiksi, non-fiksi, majalah, dan sebagainya.


Kumpulkan buku dalam satu tempat hingga memudahkan kita memilah.--

2. Seleksi Buku Berdasarkan Dibaca atau Tidak

Setelah semua buku terkumpul, langkah berikutnya adalah menyortirnya dengan menggunakan prinsip Marie Kondo yang menekankan pentingnya menjaga barang-barang yang memberikan kebahagiaan dan membuang yang tidak lagi relevan. Ini membantu menciptakan ruang yang penuh dengan energi positif dan barang-barang yang kita cintai.

Tips Praktis:

- Ambil setiap buku satu per satu dan pilahlah apakah buku tersebut masih dibaca

- Jangan terlalu terpaku pada nilai sentimental atau potensi kegunaan di masa depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait