Taruna Budaya Jawa Timur Kolaborasi dengan Desa Ketapanrame untuk Pemajuan Kebudayaan

Taruna Budaya Jawa Timur Kolaborasi dengan Desa Ketapanrame untuk Pemajuan Kebudayaan

Kolaborasi kebudayaan yang bertajuk Ngopi Padhang Bulan Rame-Rame adalah puncak kegiatan observasi oleh Taruna Budaya Jawa Timur di Desa Ketapanrame, Mojokerto.-Probo Yakti untuk Harian Disway-

HARIAN DISWAY – Taruna Budaya Jawa Timur di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah konkret dalam tindak lanjut kerja sama dengan Pemerintah Desa Ketapanrame, Kabupaten Mojokerto.

Kerja sama itu sebelumnya telah ditandatangani pada Selasa, 30 Juli 2024, dan disaksikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto.

Sebagai tindak lanjut komitmen tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) menugaskan enam orang perwakilan dari Taruna Budaya Jawa Timur untuk melakukan observasi lapangan di Desa Ketapanrame. 

Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari, yakni pada 15-19 September 2024. Pada puncaknya, diadakan acara kolaborasi kebudayaan yang bertajuk Ngopi Padhang Bulan Rame-Rame. Kegiatan itu diharapkan menjadi sarana memperkuat kerja sama budaya antara pemerintah desa dan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Pergelaran Budaya SMAK St Louis 1 Surabaya Hasil Studi Desa Ketapanrame


Makam Ki Ageng Tambak Boyo di Ketapanrame dikaitkan dengan kebudayaan.-Probo Yakti untuk Harian Disway-

Enam perwakilan Taruna Budaya Jawa Timur yang berpartisipasi dalam observasi tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka adalah Safrial dari Kota Kediri, Ridhan dari Kabupaten Kediri, Arif dari Kabupaten Pasuruan, Fikri dari Kabupaten Situbondo, serta Rizqi dan Williyan dari Kabupaten Mojokerto.

Para Taruna Budaya Jawa Timur itu ditugaskan untuk melakukan observasi mendalam terkait potensi budaya yang ada di Desa Ketapanrame. Harapannya, mereka mampu menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti.

Selama proses observasi, Taruna Budaya Jatim bekerja sama dengan dua mentor dari kalangan akademisi Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya serta didampingi langsung oleh pihak Pemerintah Desa Ketapanrame.


Taruna Budaya Jawa Timur di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berdialog dengan warga Ketapanrame untuk mencari informasi terbaik kebudayaan.-Probo Yakti untuk Harian Disway-

Observasi itu bertujuan untuk mengetahui secara nyata kondisi sektor kebudayaan di desa tersebut dan merumuskan 10 poin rekomendasi yang nantinya akan menjadi acuan dalam pemajuan kebudayaan di desa ini.

Dalam observasi tersebut, Taruna Budaya Jatim terlibat langsung dengan masyarakat Desa Ketapanrame untuk menggali informasi dari berbagai lapisan. Mereka berinteraksi dengan pemerintah desa, organisasi desa, pemilik sanggar seni, seniman lokal, hingga masyarakat umum. Hasilnya, permasalahan kebudayaan yang muncul cukup beragam, dipengaruhi oleh latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: