Bahasa Indonesia, Lebih dari Sekadar Alat Komunikasi

Bahasa adalah alat yang kita pakai buat menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi ke orang lain. -Pinterest-Pinterest
HARIAN DISWAY - Tahukah Anda bahwa Bahasa Indonesia berhasil menyatukan lebih dari 700 bahasa daerah di seluruh Nusantara? Bukan sekadar alat komunikasi, Bahasa Indonesia adalah simbol persatuan, identitas, dan kebudayaan kita.
Secara umum, bahasa adalah alat yang kita pakai untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi ke orang lain. Tapi lebih dari itu, bahasa juga bisa dibilang sebagai cermin budaya dan identitas suatu kelompok masyarakat.
Contohnya, orang Batak terkenal dengan logatnya yang tegas dan lugas, sedangkan orang Jawa berbicara dengan halus dan penuh tata krama. Ini menunjukkan bagaimana bahasa merepresentasikan karakter masyarakatnya.
BACA JUGA: 7 Ucapan Imlek Bahasa Indonesia
Menurut Edward Sapir, seorang antropologis-linguis dari Amerika, bahasa tidak hanya mencerminkan budaya, tetapi juga membentuk cara berpikir dan pandangan dunia masyarakat yang menggunakannya.
Istilah “language shapes thought” atau bahasa membentuk pikiran, cara kita melihat dan memahami dunia ini juga dipengaruhi oleh bahasa yang kita pakai sehari-hari. -Pinterest-Pinterest
Bahasa adalah cermin dari kehidupan sosial dan nilai-nilai budaya. Tak hanya itu, bahasa juga mempunyai peran penting dalam membentuk cara kita berpikir. Ada istilah “language shapes thought” atau bahasa membentuk pikiran.
Maksudnya, cara kita melihat dan memahami dunia ini juga dipengaruhi oleh bahasa yang kita pakai sehari-hari. Terdapat juga teori dalam konteks interaksi manusia yang kompleks, disebut Coordinated Meaning Management (CMM).
BACA JUGA: Beragam Program Budaya dari Wisma Jerman untuk Memperkenalkan Budaya dan Bahasa Jerman
Teori ini menekankan bahwa bahasa dapat memberikan wawasan tentang bagaimana bahasa memengaruhi cara kita berinteraksi, membangun makna, dan membentuk dunia kita.
Penyampaian ide dan informasi adalah salah satu fungsi bahasa yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah alat yang kita gunakan setiap hari untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Baik dalam percakapan sehari-hari atau dalam lingkungan kerja, pendidikan, atau penelitian. Bahasa berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kita satu sama lain dan memudahkan pertukaran informasi penting.
BACA JUGA: Strategi Efektif untuk Mengajarkan Bahasa Kedua ke Anak
Selain itu, bahasa juga berfungsi untuk menyampaikan emosi dan perasaan. Bahasa adalah alat utama yang digunakan untuk menyatakan apa yang kita rasakan dan bagaimana kita merespons situasi tertentu.
Teori CMM membantu kita memahami bagaimana bahasa merinci perasaan dan emosi kita. Bahasa memungkinkan kita untuk mengungkapkan kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan perasaan lainnya kepada orang lain.
Hal itu berdampak pada bagaimana orang lain merespons dan merasakan interaksi sosial. Namun, dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, dan pengaruh sosial media dapat mempengaruhi evolusi bahasa itu sendiri.
BACA JUGA: Tantangan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional
Misalnya, kita mungkin masih sering menggunakan kata-kata formal seperti “saya tidak tahu”, tetapi sekarang kita menggunakan kata-kata yang lebih santai, seperti “gatau” atau bahkan “ga” di chat atau media sosial.
Istilah-istilah baru seperti “healing”, “FOMO”, atau “mager” telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat dinamis, akan terus berkembang sesuai dengan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Teori Coordinated Meaning Management (CMM), menekankan bahwa bahasa dapat memberikan wawasan tentang bagaimana bahasa memengaruhi cara kita berinteraksi, membangun makna, dan membentuk dunia kita.-Freepik-Freepik
Tapi sayangnya, di tengah kemajuan ini, bahasa juga menghadapi masalah, terutama bahasa daerah. Bahasa ibu sekarang tidak banyak digunakan oleh anak muda.
BACA JUGA:6 Buku Bahasa Inggris tentang Cinta & Kehidupan Usia 20-an
Meskipun demikian, bahasa lokal merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam. Bahasa itu bisa punah pelan-pelan jika tidak dijaga dan dilestarikan.
Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, melainkan jembatan yang menyatukan keragaman, mencerminkan budaya, membentuk cara berpikir, dan mengekspresikan perasaan manusia.
Dengan globalisasi dan kemajuan teknologi yang mengubah cara kita menggunakan bahasa, mari kita tetap menjaga Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan melestarikan bahasa daerah sebagai bagian dari budaya kita.
BACA JUGA: TKN Prabowo-Gibran Turut Bangga UNESCO Meresmikan Bahasa Indonesia
Pada akhirnya, bahasa bukan sekadar alat untuk berkomunikasi, tetapi juga cermin dari siapa kita sebagai bangsa. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: