BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Serentak di 5 Provinsi Rawan Karhutla

BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Serentak di 5 Provinsi Rawan Karhutla

Petugas mengangkut bubuk NaCI ke dalam pesawat Cassa TNI AU di Lanud Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau, BMKG Menggelar operasi TMC di 5 Provinsi untuk antisipasi Karhutla-BMKG-

HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan sejumlah stakeholder menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara serentak di 5 Provinsi di Indonesia. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa OMC digelar dalam rangka pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

5 Provinsi yang menjadi sasaran OMC adalah adalah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

“OMC ini dilakukan dalam rangka bentuk antisipasi bencana kekeringan dan Karhutla,” kata Dwikorita melalui pernyataan resmi BMKG rabu malam, 19 Juni 2024.  

BACA JUGA:Kementerian PUPR dan BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Untuk Isi 43 Bendungan di Pulau Jawa

Adapun jadwal pelaksanaan OMC di Riau dilaksanakan pada tanggal 14 Juni hingga 3 Juli 2024, Jambi 20 Juni-1 Juli 2024, Sumatra Selatan 3 Juli-12 Juli 2024, Kalimantan Barat 25 Juni-5 Juli 2024, dan Kalimantan Tengah tahap 5 Juli-15 Juli 2024. 

Lebih lanjut, berdasarkan hasil analisis dan monitoring BMKG, pada Juli hingga September pada provinsi target OMC diperkirakan mengalami kekeringan dan rawan terjadi Karhutla.


Petugas TMC BMKG dan penerbang TNI AU bersiap menuju area operasi penyemaian bubuk NaCI dalam operasi modifikasi cuaca cegah Karhutla-BMKG-

Oleh karenanya OMC bertujuan untuk mengurangi dampak risiko yang dapat terjadi dan dapat menganggu kehidupan masyarakat. 

“OMC dilakukan untuk pembasahan lahan gambut untuk antisipasi dan mitigasi bencana Karhutla. Selain itu untuk mengisi kubah-kubah air yang berada di lahan gambut sehingga mencegah lahan gambut kering dan mudah terbakar karena telah dibasahi oleh hujan,” ujarnya. 

Di sisi lain, Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan berdasarkan pantauan Sipongi, secara kumulatif dua hari terakhir di provinsi terkait target sudah mulai terdeteksi hotspot dengan derajat kepercayaan menengah hingga tinggi atau 2 hingga 3 titik per hari. 

BACA JUGA:19 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau, Sejumlah Wilayah Ini Berpotensi Alami Kekeringan

Oleh karenanya, menurut Seto, pembasahan lahan gambut tersebut dilakukan sebelum daerah terdampak memasuki puncak musim kemarau. OMC sendiri ditujukan untuk menekan potensi lonjakan hotspot dan potensi luasan area gambut yang terbakar. 

“Saat ini sedang dilaksanakan OMC di Provinsi Riau sejak tanggal 14-18 Juni 2024 dan sudah menggunakan bahan semai NaCI powder sebanyak empat ton. Hingga hari ini, OMC di Riau telah dilaksanakan selama empat hari dengan rincian lima sorti penyemaian dengan total jam terbang 11 jam 35 menit,” kata Seto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: