Rayakan Ultah ke-497, Ini Sejarah Jakarta Mulai Dari Pelabuhan Kerajaan Sunda, Hingga Tak Lagi Jadi Ibu Kota Indonesia
Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta 22 Juni: sejarah, tema dan rangkaian acara HUT Jakarta ke-497. --Freepik
HARIAN DISWAY - Jakarta merayakan hari ulang tahun ke 497 pada 22 Juni 2024.
Tahun ini juga bakal menjadi tahun pertama Megapolitan di pesisir Jawa tersebut tidak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta telah melewati sejarah panjang sejak abad pertengahan hingga zaman digital saat ini.
Masa Kerajaan
Sejarah Jakarta dimulai dari sebuah pelabuhan kecil di muara sungai Ciliwung sekitar 500 tahun yang lalu, yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan internasional.
Jejak awal Jakarta dapat dilihat dari beberapa prasasti yang ditemukan di sekitar pelabuhan dan sepanjang sungai Ciliwung.
Catatan para pengembara Eropa pada abad ke-16 menyebutkan bahwa pelabuhan tersebut mulanya dikenal sebagai Sunda Kelapa.
Sunda Kelapa menjadi pelabuhan utama yang melayani aktivitas pedagangan ke Ibukota Kerajaan Sunda, Pakuan Pajajaran (Sekarang di sekitar Bogor).
Pada paruh awal abad ke 16, Portugis mendirikan pos di Sunda Kelapa dan mulai melakukan aktivitas perdagangan.
Monopoli perdagangan Portugis yang begitu pesat dilihat sebagai ancama bagi para penguasa pesisir Jawa.
Kemudian pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah memimpin armada kerajaan Demak menggempur Sunda Kelapa dan berhasil menghancurkan posisi Portugis.
Setelah kemenangan tersebut, Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Tanggal penyerangan ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota Jakarta hingga sekarang.
Pada abad ke-16, VOC Belanda datang dan berhasil mengambil alih Jayakarta, mereka mengganti namanya menjadi Batavia, yang berasal dari nama leluhur bangsa Belanda, Batavieren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: