Dilema Mengonsumsi Uritan, Antara Mitos Kesehatan dan Kenikmatan Rasa

 Dilema Mengonsumsi Uritan, Antara Mitos Kesehatan dan Kenikmatan Rasa

Dilema mengonsumsi uritan, antara mitos kesehatan dan kenikmatan rasanya. Makanan berupa telur ayam yang belum berkembang sempurna sering menjadi bahan perdebatan di kalangan pecinta kuliner Indonesia. --iStockphoto

Untuk memahami lebih jelas tentang uritan, kita perlu melihat fakta ilmiah yang ada. Sebenarnya, uritan tidak jauh berbeda dengan telur ayam biasa dalam hal nutrisi.

Telur, termasuk uritan, mengandung protein tinggi, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Kolesterol dalam telur memang ada, tetapi tidak berarti mengonsumsinya secara moderat akan langsung menyebabkan masalah kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa asupan kolesterol dari makanan tidak selalu berdampak langsung pada kadar kolesterol darah. Faktor genetik dan gaya hidup keseluruhan juga memainkan peran penting dalam kesehatan jantung.

BACA JUGA: Hindari 5 Makanan Ini yang Bisa Memicu Sakit Jantung

Mengonsumsi uritan memang menghadirkan dilema antara menikmati rasa lezat dan khawatir akan mitos kesehatan. Namun, dengan memahami fakta ilmiah, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak.

Mengonsumsi uritan dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang tidak akan membahayakan kesehatan. Bagi para pecinta kuliner, uritan bisa tetap dinikmati sebagai bagian dari kelezatan masakan tradisional.

Yang terpenting adalah selalu memastikan uritan dimasak dengan baik untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri. Dengan begitu, Anda bisa menikmati kenikmatan uritan tanpa rasa khawatir.(*)

Artikel ini ditulis oleh Elok Afida Nur Aini, Mahasiswi Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta magang Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: