Cheng Yu Pilihan Neurologist di RS Immanuel dan Dosen FK di UK Maranatha Bandung dr. Sylvia Tanumihardja, Sp.N: Xue Wu Zhi Jing
Cheng yu pilihan neurologist di RS Immanuel dan dosen FK di UK Maranatha Bandung dr. Sylvia Tanumihardja, Sp.N: xue wu zhi jing. -HARIAN DISWAY-Dokumen pribadi
HARIAN DISWAY - Ada dua moto yang diterapkan dr. Sylvia Tanumihardja, Sp.N dalam hidup. Pertama, "学无止境" (xué wú zhǐ jìng): belajar tidak ada batas usia. Kedua, "机不可失,时不再来" (jī bù kě shī, shí bù zài lái): kesempatan jangan disia-siakan, sebab momentum tidak datang dua kali.
Sylvia memang selalu antusias dalam urusan menambah wawasan. Dokter lulusan FK Universitas Kristen Maranatha Bandung yang mengambil pendidikan dokter spesialis neurologi di FK Universitas Padjadjaran Bandung itu merasa perlu meng-upgrade diri sampai kapan pun.
“Niatku itu sempat dipertanyakan saat ujian wawancara. Memang, banyak orang di sekitarku berpendapat bahwa aku tidak perlu sekolah lagi. Mengingat pasienku sudah banyak dan penghasilan sudah cukup,” kata dokter yang bertugas di RS Immanuel Bandung itu.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Perancang Busana Anne Avantie: Tian Dao Wu Qin, Chang Yu Shan Ren
Tapi dua moto itu dipegangnya kuat. Berkali-kali Sylvia menemui peristiwa dilematis terkait hal itu. Seperti yang baru saja terjadi. Sejak setahun lalu, Sylvia menjadwalkan ikut European Academy Neurology di Helsinki, Finlandia.
“Sekalian menengok ibuku di Belanda. Eh pada waktu yang hampir bersamaan aku lolos seleksi Kolegium Neurologi Indonesia. Mengikuti fellowship di RS Hasan Sadikin Bandung,” katanya.
Sempat ada bimbang. Tapi niat Sylvia itu didukung keluarga. Mereka mengingatkan bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Meskipun dia harus berkorban cukup besar. “Walaupun kecewa tidak bisa ikut kongres, aku membatalkan kepergianku ke Helsinki. Demi fellowship,” tegasnya.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Owner Estetika Indonesia Nana Wannee: San Shi Nian He Dong, San Shi Nian He Xi
Selain itu, karena gagal ke Amsterdam, dia harus menahan rindu pada ibunya. “Saya juga terkena penalti tiket pesawat yang cukup besar. Hampir belasan juta. Tapi hidup harus ada prioritas ya. Mana yang kemungkinannya lebih kecil berulang, itulah yang sebaiknya diambil,” bebernya.
Sebagai dokter spesialis neurologi, fellowship yang diadakan Kolegium Neurologi Indonesia itu sangat penting. Yakni pendidikan dan pelatihan profesi tambahan bagi dokter spesialis dan dokter gigi spesialis dengan kurikulum dan pencapaian kompetensi sebagian dari subspesialis terkait.
Masa pendidikan dan/atau pelatihan itu paling singkat enam bulan. Mencakup 18 bagian. Dengan megikuti fellowship atau program pendidikan bagi dokter spesialis neurologi tentu Sylvia bisa mengembangkan diri.
Baik secara profesional knowledge, skills, attitude, dan keahlian sebagai kewenangan/kompetensi subspesialis neurologi. Per 1 Juli 2024 Sylvia mantap menjalani fellowship. Mengambil bidang neurobehaviour.
Untuk mempelajari fungsi luhur manusia yakni bahasa, memori, orientasi persepsi, emosi/kepribadian dan pikiran abstrak. Dengan mendalami neurobehaviour kita mempunyai kemampuan untuk memeriksa fungsi luhur seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: